Cukup
sudah…
fitrah
insani kita memang tidak pernah cukup untuk membawa kita menuju jannahNya.
tidak
cukup hanya menjadi “manusia biasa” untuk berlari dan berlomba menujut Syurga.
Karena
sifat dasar manusia yang dikaruniakan Allah kepada kita,
sungguh,
sungguh hina lagi dina!!!
makhluk
apa lagi yang berani memikul amanah yang gunung dan langit menolaknya selain
manusia!?
makhluk
apa lagi yang dikatakan Tuhan penciptanya selalu berada dalam kerugian kecuali
orang-orang tertentu saja!?
Benarlah
umar yang berkata
“ya
Allah, Engkau muliakan kami dengan iman dan islam”
Sungguh
jika bukan karena keduanya, maka celakalah manusia
Mari kita
telusuri, apa kata al-Quran tentang makhluk yang bernama manusia ini…
pertama, manusia itu LEMAH
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia
dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)
kedua, manusia itu MUDAH TERPEDAYA
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat
durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6)
ketiga, manusia itu LALAI
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S At-takaatsur
1)
keempat, manusia itu PENAKUT/MUDAH KHAWATIR
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah 155)
kelima, manusia itu BERSEDIH HATI
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara mereka yang
benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan
tidak (pula) mereka bersedih hati” (Q.S Al Baqarah: 62)
keenam, manusia itu TERGESA-GESA
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk
kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Al-Isra’
11)
ketujuh, manusia itu SUKA MEMBANTAH
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi
pembantah yang nyata.” (Q.S. an-Nahl 4)
kedepalan, manusia itu SUKA BERLEBIH-LEBIHAN
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami
dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan
bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat),
seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya
yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang
baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S Yunus : 12)
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas”
(Q.S al-Alaq : 6)
kesembilan, manusia itu PELUPA
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon
(pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan
memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia
berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia
mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari
jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara
waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.” (Q.S Az-Zumar : 8 )
kesepuluh, manusia itu SUKA BERKELUH-KESAH
“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (Q.S Al
Ma’arij : 20)
“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka
dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (Q.S Al-Fushshilat : 20)
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya
berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia
ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa” (al-Isra’ 83)
kesebelas, manusia itu KIKIR
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai
perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu
tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.”
(Q.S. Al-Isra’ : 100)
keduabelas, manusia itu SUKA MENGKUFURI NIKMAT
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai
bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang
nyata (terhadap rahmat Allah). (Q.S. Az-Zukhruf : 15)
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih
kepada Tuhannya, (Q.S. al-’Aadiyaat : 6)
ketigabelas, manusia itu DZALIM dan BODOH
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada
langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, ” (Q.S
al-Ahzab : 72)
keempatbelas, manusia itu SUKA MENURUTI PRASANGKANYA
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan
saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai
kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”
(Q.S Yunus 36)
kelimabelas, manusia itu SUKA BERANGAN-ANGAN
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin)
seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka
menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu
(kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong
sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh
(syaitan) yang amat penipu.” (Q.S al Hadid 72)
Itulah 15 sifat manusia yang disebutkan dalam al-Quran. Mengerikan
bukan? Adapun islam, sudah memberikan solusi untuk segala sifat buruk manusia
ini. Sungguh nikmat iman dan islam ini bukanlah sesuatu yang kita dapat dengan
murah!!!
solusi pertama
Tetap berpegang teguh kepada
tali agama dan petunjuk-petunjuk dari Allah
Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu!
Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.” (Q.S al-Baqarah : 38)
solusi kedua
Tetap berada dalam ketaatan
sesulit apapun situasi yang melanda
Tetap berada dalam ketaatan disini, berarti bersegera menyambut
amal-amal kebaikan. Mungkin seperti syair yang dilantunkan Abdullah bin Rawahah
untuk mengembalikan semangatnya saat nyalinya mulai ciut di perang mut’ah
ketika dua orang sahabatnya yang juga komandan pasukan pergi mendahuluinya.
“wahai jiwa, jika syurga sudah di depan mata mengapa engkau ragu meraihnya”
Allah berfirman “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa,” (Q.S. Ali Imran : 133)
solusi ketiga
Jaga keimanan kita
Adalah hal yang wajar, iman seseorang naik turun dan
berfluktuatif. Sama mungkin seperti yang dikhawatirkan sahabat Hanzalah, ketika
ia curhat kepada abu Bakar bahwa ia termasuk orang yang celaka. Mengapa
demikian? karena ia merasa Imannya turun ketika jauh dari Rasulullah. Ternyata
itu pula yang dirasakan lelaki dengan iman tanpa retak itu. Hinga mereka berdua
akhirnya menghadap Rasulullah. Mendengar permasalahn mereka, Rasulullah hanya
tersenyum dan menjawab, “selangkah demi selangkah Hanzalah!”
Tetapi sungguh, iman seorang mukmin yang baik, akan tetap memiliki
trend yang menanjak. Disinilah mungkin loyalitas kita kepada Allah diuji.
Apakah kita bisa, belajar mencintai Allah diatas segala sesuatu, belajar
mencintai sesuatu karena Allah, serta belajar membenci kekufuran!!!
solusi keempat
Berjama’ah
Manusia
itu lemah ketika sendiri dan kuat ketika berjama’ah. Adakah yang meragukannya?
No comments:
Post a Comment