Friday, October 25, 2013

62 Mukjizat Nabi Muhammad



Ternyata Rasulullah memiliki mu'jizat yang diberikan Allah sebagai yang terbanyak diantara para nabi dan rasul yang lain. Beliau memiliki 62 mu'jizat

diantaranya :

Masa Kecil Muhammad 

1.      Aminah binti Wahab, ibu Muhammad pada saat mengandung Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya.
2.      Saat melahirkan Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.
3.      Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.
4.      Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.
5.      Halimah binti Abi-Dhua’ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa’d, ia menerima Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa’d di gurun Arab selama empat tahun.
6.      Abdul Muthalib, kakek Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka’bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka’bah berbicara, “Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini.”
7.      Dikisahkan saat Muhammad berusia empat tahun, ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa’d dari suku Badui. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah. Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, “membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju.” Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad diisra’kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.
8.      Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.
9.      Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya sebuah “stempel kenabian” (tanda kenabian) di kulit punggungnya.
10.  Mukjizat lain adalah Muhammad pernah memperpendek perjalanan. Kisah ini terjadi saat pulang dari Syiria. Muhammad diperintahkan Maisarah membawakan suratnya kepada Khadijah saat perjalanan masih 7 hari dari Mekkah. Namun, Muhammad sudah sampai di rumah Khadijah tidak sampai satu hari. Dalam kitab as-Sab’iyyatun fi Mawadhil Bariyyat, Allah memerintahkan pada malaikat Jibril, Mikail, dan mendung untuk membantu Muhammad. Jibril diperintahkan untuk melipat tanah yang dilalui unta Muhammad dan menjaga sisi kanannya sedangkan Mikail diperintahkan menjaga di sisi kirinya dan mendung diperintahkan menaungi Muhammad.

Kharisma

1.      Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang sedang menghunus pedang kearah leher Muhammad.
2.      Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.
3.      Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya menjadi Abdullah bin Abhar.

Menghilang Dan Menidurkan Musuh

1.      Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan.
2.      Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka’bah dengan Abu Bakar.
3.      Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang shalat.
4.      Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir.

Binatang, Tumbuhan, Alam Dan Benda Mati

1.      Seekor srigala berbicara kepada Muhammad.
2.      Berbicara dengan unta yang lari dari pemiliknya yang menyebabkan masyarakatnya meninggalkan shalat Isya’.
3.      Berbicara dengan unta pembawa hadiah raja Habib bin Malik untuk membuktikan bahwa hadiah tersebut bukan untuk Abu Jahal melainkan untuk Muhammad.
4.      Mengusap kantung susu seekor kambing untuk mengeluarkan susunya yang telah habis.
5.      Dua Sahabat Nabi saw dibimbing oleh cahaya.
6.      Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.
7.      Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.
8.      Batang pohon kurma meratap kepada Muhammad.
9.      Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada Muhammad.
10.  Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.
11.  Mendatangkan hujan dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami kekeringan.
12.  Berbicara dengan gunung untuk mengelurkan air bagi Uqa’il bin Abi Thalib yang kehausan.
13.  Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.
14.  Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di gunung Abi Qubaisy.
15.  Memerintahkan gilingan tepung untuk berputar dengan sendirinya.
16.  Tubuh Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin ‘Utsman pda Perang Hunain.

Makanan Dan Minuman

1.      Makanan yang di makan oleh Muhammad mengagungkan Nama Allah.
2.      Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.
3.      Roti sedikit cukup untuk orang banyak.
4.      Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.
5.      Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.
6.      Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.
7.      Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad.
8.      Air memancar dari sela-sela jari. Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.
9.      Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit atas ijin Allah.

Mendo’akan Dan Menyembuhkan

1.      Menyembuhkan betis Ibnu Al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.
2.      Mata Qatadah terluka pada Perang Uhud, sehingga jatuh dari kelopaknya, kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.
3.      Mendo’akan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.
4.      Mendo’akan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.
5.      Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.
6.      Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam perang Khaibar.
7.      Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Tsur dari pengejaran penduduk Mekah.
8.      Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.
9.      Menyambung tangan Badui yang putus yang dipotongnya sendiri setelah menampar Muhammad.
10.  Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian do’a tersebut dikabulkan.
11.  Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.

Hal Ghaib Dan Ramalan

1.      Mengetahui siksa kubur dua orang dalam makam yang dilewatinya karena dua orang tersebut selalu shalat dalam keadaan kotor karena kencingnya selalu mengenai pakaian shalat.
2.      Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.
3.      Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.
4.      Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad.
5.      Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi “bapak para khalifah” yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.
6.      Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.

Mukjizat Terbesar

1.      Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.
2.      Isra ke Masjidil Aqsa dari Masjidil Haram lalu Mi’raj ke Sidratul Muntaha dari Baitul Maqdis tidak sampai satu malam pada tanggal 27 Rajab tahun 11 Hijriah.
3.      Menerima Al-Qur’an sebagai Firman Tuhan terakhir padahal ia seorang yang buta huruf.

- sumber dari rasyid-ic.blogspot.com

Keadaan lapar Rasulullah SAW
 
Muslim dan Tarmidzi telah meriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir ra. dia berkata: Bukankah kamu sekarang mewah dari makan dan minum, apa saja yang kamu mau kamu mendapatkannya? Aku pernah melihat Nabi kamu Muhammad SAW hanya mendapat korma yang buruk saja untuk mengisi perutnya!

Dalam riwayat Muslim pula dari An-Nu’man bin Basyir ra. katanya, bahwa pada suatu ketika Umar ra. menyebut apa yang dinikmati manusia sekarang dari dunia! Maka dia berkata, aku pernah melihat Rasulullah SAW seharian menanggung lapar, karena tidak ada makanan, kemudian tidak ada yang didapatinya pula selain dari korma yang buruk saja untuk mengisi perutnya.

Suatu riwayat yang diberitakan oleh Abu Nu’aim, Khatib, Ibnu Asakir dan Ibnun-Najjar dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW ketika dia sedang bersembahyang duduk, maka aku pun bertanya kepadanya: Ya Rasulullah! Mengapa aku melihatmu bersembahyang duduk, apakah engkau sakit? jawab beliau: Aku lapar, wahai Abu Hurairah! Mendengar jawaban beliau itu, aku terus menangis sedih melihatkan keadaan beliau itu. Beliau merasa kasihan melihat aku menangis, lalu berkata: Wahai Abu Hurairah! jangan menangis, karena beratnya penghisaban nanti di hari kiamat tidak akan menimpa orang yang hidupnya lapar di dunia jika dia menjaga dirinya di kehidupan dunia. (Kanzul Ummal 4:41)

Ahmad meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata: Sekali peristiwa keluarga Abu Bakar ra. (yakni ayahnya) mengirim (sop) kaki kambing kepada kami malam hari, lalu aku tidak makan, tetapi Nabi SAW memakannya – ataupun katanya, beliau yang tidak makan, tetapi Aisyah makan, lalu Aisyah ra. berkata kepada orang yang berbicara dengannya: Ini karena tidak punya lampu. Dalam riwayat Thabarani dengan tambahan ini: Lalu orang bertanya: Hai Ummul Mukminin! Apakah ketika itu ada lampu? Jawab Aisyah: Jika kami ada minyak ketika itu, tentu kami utamakan untuk dimakan.
(At-Targhib Wat-Tarhib 5:155; Kanzul Ummal 5:155)

Abu Ya’la memberitakan pula dari Abu Hurairah ra. katanya: Ada kalanya sampai berbulan-bulan berlalu, namun di rumah-rumah Rasulullah SAW tidak ada satu hari pun yang berlampu, dan dapurnya pun tidak berasap. Jika ada minyak dipakainya untuk dijadikan makanan. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:154; Majma’uz Zawatid 10:325)

Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Urwah dari Aisyah ra. dia berkata: Demi Allah, hai anak saudaraku (Urwah anak Asma, saudara perempuan Aisyah), kami senantiasa memandang kepada anak bulan, bulan demi bulan, padahal di rumah-rumah Rasulullah SAW tidak pernah berasap. Berkata Urwah: Wahai bibiku, jadi apalah makanan kamu? Jawab Aisyah: Korma dan air sajalah, melainkan jika ada tetangga-tetangga Rasulullah SAW dari kaum Anshar yang membawakan buat kami makanan. Dan memanglah kadang-kadang mereka membawakan kami susu, maka kami minum susu itu sebagai makanan. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:155)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah ra. katanya: sering kali kita duduk sampai empat puluh hari, sedang di rumah kami tidak pernah punya lampu atau dapur kami berasap. Maka orang yang mendengar bertanya: Jadi apa makanan kamu untuk hidup? Jawab Aisyah: Korma dan air saja, itu pun jika dapat. (Kanzul Ummal 4:3

Tarmidzi memberitakan dari Masruq, katanya: Aku pernah datang menziarahi Aisyah ra. lalu dia minta dibawakan untukku makanan, kemudian dia mengeluh: Aku mengenangkan masa lamaku dahulu. Aku tidak pernah kenyang dan bila aku ingin menangis, aku menangis sepuas-puasnya! Tanya Masruq: Mengapa begitu, wahai Ummul Mukminin?! Aisyah menjawab: Aku teringat keadaan di mana Rasulullah SAW telah meninggalkan dunia ini! Demi Allah, tidak pernah beliau kenyang dari roti, atau daging dua kali sehari.
(At-Targhib Wat-Tarhib 5:14

Dalam riwayat Ibnu Jarir lagi tersebut: Tidak pernah Rasulullah SAW kenyang dari roti gandum tiga hari berturut-turut sejak beliau datang di Madinah sehingga beliau meninggal dunia. Di lain lain versi: Tidak pernah kenyang keluarga Rasulullah SAW dari roti syair dua hari berturut-turut sehingga beliau wafat. Dalam versi lain lagi: Rasulullah SAW telah meninggal dunia, dan beliau tidak pernah kenyang dari korma dan air.
(Kanzul Ummal 4:3

Dalam riwayat lain yang dikeluarkan oleh Baihaqi telah berkata Aisyah ra.: Rasulullah SAW tidak pernah kenyang tiga hari berturut-turut, dan sebenarnya jika kita mau kita bisa kenyang, akan tetapi beliau selalu mengutamakan orang lain yang lapar dari dirinya sendiri. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)

Ibnu Abid-Dunia memberitakan dari Al-Hasan ra. secara mursal, katanya: Rasulullah SAW selalu membantu orang dengan tangannya sendiri, beliau menampal bajunya pun dengan tangannya sendiri, dan tidak pernah makan siang dan malam secara teratur selama tiga hari berturut-turut, sehingga beliau kembali ke rahmatullah. Bukhari meriwayatkan dari Anas ra. katanya: Tidak pernah Rasulullah SAW makan di atas piring, tidak pernah memakan roti yang halus hingga beliau meninggal dunia. Dalam riwayat lain: Tidak pernah melihat daging yang sedang dipanggang (maksudnya tidak pernah puas makan daging panggang). (At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)

Tarmidzi memberitakan dari Ibnu Abbas ra. katanya: Rasulullah SAW sering tidur malam demi malam sedang keluarganya berbalik-balik di atas tempat tidur karena kelaparan, karena tidak makan malam. Dan makanan mereka biasanya dari roti syair yang kasar. Bukhari pula meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya: Pernah Rasulullah SAW mendatangi suatu kaum yang sedang makan daging bakar, mereka mengajak beliau makan sama, tetapi beliau menolak dan tidak makan. Dan Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW meninggal dunia, dan beliau belum pernah kenyang dari roti syair yang kasar keras itu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:148 dan 151)

Pernah Fathimah binti Rasulullah SAW datang kepada Nabi SAW membawa sepotong roti syair yang kasar untuk dimakannya. Maka ujar beliau kepada Fathimah ra: Inilah makanan pertama yang dimakan ayahmu sejak tiga hari yang lalu! Dalam periwayatan Thabarani ada tambahan ini, yaitu: Maka Rasulullah SAW pun bertanya kepada Fathimah: Apa itu yang engkau bawa, wahai Fathimah?! Fathimah menjawab: Aku membakar roti tadi, dan rasanya tidak termakan roti itu, sehingga aku bawakan untukmu satu potong darinya agar engkau memakannya dulu! (Majma’uz Zawa’id 10:312)

Ibnu Majah dan Baihaqi meriwayatkan pula dari Abu Hurairah ra. katanya: Sekali peristiwa ada orang yang membawa makanan panas kepada Rasulullah SAW maka beliau pun memakannya. Selesai makan, beliau mengucapkan: Alhamdulillah! Inilah makanan panas yang pertama memasuki perutku sejak beberapa hari yang lalu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)

Bukhari meriwayatkan dari Sahel bin Sa’ad ra. dia berkata: Tidak pernah Rasulullah SAW melihat roti yang halus dari sejak beliau dibangkitkan menjadi Utusan Allah hingga beliau meninggal dunia. Ada orang bertanya: Apakah tidak ada pada zaman Nabi SAW ayak yang dapat mengayak tepung? Jawabnya: Rasulullah SAW tidak pernah melihat ayak tepung dari sejak beliau diutus menjadi Rasul sehingga beliau wafat. Tanya orang itu lagi: Jadi, bagaimana kamu memakan roti syair yang tidak diayak terlebih dahulu? Jawabnya: Mula-mula kami menumbuk gandum itu, kemudian kami meniupnya sehingga keluar kulit-kulitnya, dan yang mana tinggal itulah yang kami campurkan dengan air, lalu kami mengulinya. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)

Tarmidzi memberitakan daripada Abu Talhah ra. katanya: Sekali peristiwa kami datang mengadukan kelaparan kepada Rasulullah SAW lalu kami mengangkat kain kami, di mana padanya terikat batu demi batu pada perut kami. Maka Rasulullah SAW pun mengangkat kainnya, lalu kami lihat pada perutnya terikat dua batu demi dua batu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:156)

Ibnu Abid Dunia memberitakan dari Ibnu Bujair ra. dan dia ini dari para sahabat Nabi SAW Ibnu Bujair berkata: Pernah Nabi SAW merasa terlalu lapar pada suatu hari, lalu beliau mengambil batu dan diikatkannya pada perutnya. Kemudian beliau bersabda: Betapa banyak orang yang memilih makanan yang halus-halus di dunia ini kelak dia akan menjadi lapar dan telanjang di hari kiamat! Dan betapa banyak lagi orang yang memuliakan dirinya di sini, kelak dia akan dihinakan di akhirat. Dan betapa banyak orang yang menghinakan dirinya di sini, kelak dia akan dimuliakan di akhirat.’

Bukhari dan Ibnu Abid Dunia meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata: Bala yang pertama-tama sekali berlaku kepada ummat ini sesudah kepergian Nabi SAW ialah kekenyangan perut! Sebab apabila sesuatu kaum kenyang perutnya, gemuk badannya, lalu akan lemahlah hatinya dan akan merajalelalah syahwatnya!
(At-Targhib Wat-Tarhib 3:420).

- sumber dari pondokhabib.wordpress.com

Berbagai macam mukjizat telah diberikan Allah SWT kepada kekasihNya Rasulullah Muhammad SAW, untuk memberi kebenaran atas Kerasulan yang disandangnya. Salah satu mukjizat dari Rasulullah Muhammad SAW, ialah "Membelah Bulan".
Sebagaimana hadis daripada Abdullah bin Mas `ud Radhiyallahu'anhu berikut ini, ia berkata:
"Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW lalu Rasulullah SAW bersabda: Saksikanlah oleh kalian." (Shahih Muslim No. 5010)

Hadis daripada Anas RA, dia berkata:
"Penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah SAW untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah SAW memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali." (Shahih Muslim No. 5013)

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggeris mengajukan soalan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
"Mengenai ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggeris bahagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Quran. "

Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya: "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi" Telah dekat hari kiamat dan bulan pun telah terbelah "mengandung mukjizat secara ilmiah?"

Maka professor pun menjawabnya:
"Tidak, sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sebab ia tidak boleh menjangkaunya.

Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadis-hadis Rasulullah SAW, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu.

Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu ".

Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, cuba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang boleh membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?"

Rasulullah bertanya, "Apa yang kamu inginkan? Mereka menjawab: Cuba belah bulan ". Maka, Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!"

Akan tetapi, para ahli mengatakan bahawa sihir memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak boleh menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan.

Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah, orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali ... ".

Akhirnya, sebahagian mereka pun beriman sedangkan sebahagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh kerana itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap .... (Sampai akhir surat Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar

Dan setelah selesai Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdirilah seorang muslim warga Inggeris dan memperkenalkan diri seraya berkata: "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggeris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan? "

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: "Dipersilahkan dengan senang hati."

Daud Musa Pitkhok berkata:
"Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku terjemahan makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya, dan aku pun membawa terjemahan itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Quran itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya:

"Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan [1434]. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus". Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya [1435]. "(Surah Al-Qamar: 1-3)

[1434] Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan", ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW.

[1435] Maksudnya, bahawa segala urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang telah ditetapkan terjadinya, seperti: urusan Rasulullah dalam meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya yaitu kemenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. sedang urusan orang yang mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, iaitu kekalahan di dunia dan siksaan di akhirat.

Maka aku pun bergumam: "Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan boleh terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang boleh melakukan hal itu??? "

Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya, dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah-lah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.

Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisyen Inggeris. Saat itu ada sebuah diskusi hangat antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa Amerika Syarikat. Ketiga pakar angkasa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke angkasa lepas.

Daripada itu, di antara perbincangan hangat tersebut adalah tentang turunnya angkasawan menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan angkasa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.

Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata: "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?"

Mereka pun menjawab: "Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. "

Maka presenter itu pun bertanya: "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?"

Mereka menjawab: "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!"

Presenter pun bertanya: "Bagaimana kamu boleh yakin akan hal itu?"

Mereka menjawab: "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi, kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggeris mengatakan:
"Maka aku pun turun dari kerusi dan berkata," Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Subhanallah. "

Agama Islam ini tidak mungkin salah (aku pun bergumam): "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar sambil mencucurkan air mata, saat itulah awal aku menerima dan masuk Islam, saat terindah dalam hidupku sekaligus saat paling penting "
Sejarah Hidup Muhammad Saw: Umar tak Percaya Nabi Wafat
Wafatnya Rasulullah SAW sangat mengejutkan kaum Muslimin yang sedang berada di dalam masjid. Sebab, pagi harinya mereka melihat Nabi SAW menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.

Setelah mengetahui hal itu, Umar segera ke tempat disemayamkannya jenazah Rasulullah. Ia tidak percaya bahawa Rasulullah sudah wafat. Ketika dia datang, dibukanya tutup wajah beliau. Ternyata beliau sudah tidak bergerak lagi.

Umar menduga bahawa Nabi sedang pengsan, tentu akan siuman lagi. Mughirah meyakinkan Umar atas kenyataan yang pahit ini, namun Umar tetap berkeyakinan bahawa Rasulullah tidak wafat. Oleh kerana itu Mughirah degil dan berkata kepada Umar, "Engkau dusta!"

Kemudian Umar keluar ke masjid sambil berteriak, "Ada orang dari kaum munafik yang mengira bahawa Rasulullah SAW telah meninggal dunia. Tetapi demi Allah, sebenarnya dia tidak meninggal, melainkan ia pergi kepada Tuhan, seperti Musa bin Imran. Ia telah menghilang dari tengah-tengah masyarakatnya selama 40 hari, kemudian kembali lagi ke tengah mereka setelah dikatakan dia sudah mati. Sungguh, Rasulullah pasti akan kembali seperti Musa juga. Orang yang menduga bahawa dia telah meninggal, tangan dan kakinya harus dipotong! "

Teriakan Umar yang kencang dan berulang-ulang ini didengar oleh kaum Muslimin di masjid. Mereka pun kebingungan. Mereka kemudian mengerumuni Umar, mempercayai pendapatnya, bahawa Rasulullah tidak meninggal.

Tiba-tiba Abu Bakar Ash-Shiddiq datang. Ketika dilihatnya kaum Muslimin dalam keadaan demikian, dan Umar sedang berpidato, ia tidak berhenti lama-lama di tempat itu melainkan terus ke rumah Aisyah tanpa menoleh lagi.

Ketika masuk ke rumah anak perempuannya, dilihatnya Nabi di salah satu bahagian dalam rumah itu sudah diselubungi burd hibara (kain buatan Yaman). Abu Bakar menyingkap selubung itu dari wajah Nabi dan menciumnya sambil berkata, "Alangkah indahnya di waktu engkau hidup, alangkah indahnya pula di waktu engkau mati. Demi ibu-bapaku, maut yang sudah ditentukan Allah kepadamu sekarang sudah sampai kau rasakan. Sesudah itu takkan ada lagi maut menimpa kamu. "

Sesudah itu, Abu Bakar keluar. Ternyata Umar masih bercakap dan meyakinkan orang-orang bahawa Muhammad SAW tidak meninggal. Orang banyak memberikan jalan kepada Abu Bakar. "Sabar, sabarlah Umar!" kata Abu Bakar, setelah ia berada di dekat Umar. "Dengar!"

Tetapi Umar tidak mau diam dan juga tidak mahu mendengar. Ia terus saja bicara. Abu Bakar menghampiri orang-orang itu seraya memberi isyarat, bahawa dia akan bercakap dengan mereka. Setelah mengucapkan puji syukur kepada Allah Abu Bakar berkata, "Saudara-saudara, sesiapa mahu menyembah Muhammad, maka Muhammad sudah meninggal. Tetapi barangsiapa mahu menyembah Allah, maka Allah selalu hidup dan tak pernah mati."

Kemudian Abu Bakar membacakan firman Allah, "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. " (QS. Ali Imran: 144).

Setelah didengarnya Abu Bakar membacakan ayat itu, Umar jatuh tersungkur ke tanah. Kedua kakinya sudah tak dapat menahan lagi, setelah ia yakin bahawa Rasulullah memang sudah meninggal dunia. Adapun orang banyak-yang sebelumnya sudah terpengaruh oleh pendapat Umar-begitu mendengar bunyi ayat yang dibacakan Abu Bakar, langsung sedar. Seolah-oleh mereka tidak pernah mengetahui bahawa ayat ini pernah turun. Dengan demikian segala perasaan yang masih ragu-ragu bahawa Rasulullah SAW sudah berpulang ke rahmat Allah, boleh dihilangkan.
Sumber Sejarah Hidup Muhammad oleh Muhammad Husain Haekal


Minggu, 4 Rabi'ul Awwal 11 H (Seminggu sebelum wafat)

Rasulullah baru saja kembali dari ziarah maqam para sahabat (baqi '), ketika Jibril menemui Beliau dan mengajukan dua pilihan. Apakah Rasulullah menginginkan dunia dan segala isi kandungannya, atau bertemu Allah SWT? Dan Rasulullah Saw memilih pilihan kedua.

Setibanya di rumah, Aisyah ra. menyambut Rasulullah seraya berkata: "Wahai Rasul, kepalaku pusing". Rasulullah-pun tersenyum, "Demi Allah wahai isteriku, kepalaku juga pusing sekali". Lalu Rasulullah bertanya kepada Aisyah sambil bersendagurau, "Apa yang menjadi beban fikiran, bila engkau meninggal duluan sebelum aku?"
Sambil bersenda mesra Aisyah menjawab, "Demi Allah, jika demikian wahai Rasulullah, Engkau tinggal kembali ke isteri-isterimu yang lain". Rasulullah tersenyum mendengar jawapan Aisyah, dan Beliau tidur pada malam itu dalam keadaan sakit. Inilah permulaan sakit Rasulullah yang menyebabkan wafatnya beliau.


Rabu, 7 Rabi'ul Awwal 11 H (Lima hari sebelum wafat)

Seperti biasa Rasulullah mengunjungi isteri-isterinya secara bergilir. Dan setibanya di rumah Maimunah ra, sakit Beliau tiba-tiba bertambah parah. Lalu Rasulullah memanggil isteri-isterinya untuk berkumpul, lalu meminta izin agar boleh dirawat di rumah Aisyah ra. Keadaan Rasulullah semakin parah, beliau terpaksa dipapah oleh Fadhil bin 'Abbas dan Ali bin Abi Talib menuju ke rumah Aisyah, sedang kedua kaki Beliau sudah tidak boleh menapak tanah.


Khamis, 8 Rabi'ul Awwal 11 H (Empat hari sebelum wafat)

Rasulullah meminta dibawakan untuknya tujuh bejana berisi air dari tujuh telaga yang berbeza. Dalam posisi duduk, Rasulullah dimandikan dengan air tersebut. Kerana merasa pusingnya agak berkurang, Rasulullah keluar dan berkhutbah di hadapan umatnya. Dan pada hari itu juga, Rasulullah masih sempat solat maghrib berjamaah bersama para sahabat.

Itu merupakan khutbah terakhir Rasulullah, dan solat terakhir beliau bersama para sahabat dan pengikutnya.


Minggu, 11 Rabi'ul Awwal 11 H (Satu hari menjelang wafat)

Rasulullah membebaskan semua hamba sahayanya, dan menghebahkan seluruh peralatan perangnya kepada kaum muslimin. Tidak ada yang tersisa dari harta Beliau kecuali disedekahkan semuanya.


Isnin pagi, 12 Rabi'ul Awwal 11 H (Hari wafatnya Rasulullah)

Ketika kaum muslimin sedang menunaikan solat subuh berjemaah, dan Abu Bakar ra bertindak sebagai imam. Rasulullah membuka pintu rumahnya yang bersebelahan dengan jamaah solat. Rasulullah tersenyum melihat para sahabatnya mendirikan solat. Beliau teringat perjuangan menyebarkan Islam yang telah beliau tempuh bersama para sahabatnya itu selama 23 tahun.

Abu Bakar dan sebahagian jamaah sedar kalau Rasulullah sedang memperhatikan mereka di depan pintu rumahnya. Nyaris saja Abu Bakar melangkah mundur sebagai isyarat agar Rasulullah mengimami mereka, namun Rasulullah berkata, "Teruskan solat kalian .." Rasulullah tersenyum dan menutup kembali pintu rumahnya.

Itu adalah kali terakhir para sahabat melihat Rasulullah sebelum beliau wafat. Dan juga kali terakhir Rasulullah melihat para sahabat, dan saat itu mereka dalam keadaan sedang solat.


Isnin, waktu dhuha, 12 Rabi'ul Awwal 11 H (Hari wafatnya Rasulullah)

Fatimah ra., Puteri Rasulullah saw mendatangi beliau, dan duduk di sebelah kanan Rasulullah. "Selamat datang wahai puteriku" Sapa Rasulullah. Lalu beliau membisikkan sesuatu kepada Fatimah, seketika Fatimah menangis. Rasulullah membisikkan untuk kedua kalinya, dan seketika itu pula Fatimah tertawa.

"Apa yang dikatakan Rasulullah saw kepada kamu?" Tanya Aisyah ra.

"Pertama, Rasulullah membisikkan kepadaku; 'Bahawa Malaikat Jibril biasanya menemuinya sekali dalam setahun untuk membacakan ayat-ayat Al-Qur'an. Namun, tahun ini Jibril dua kali menemuinya. Ini mungkin petanda ajalnya sudah dekat '. Makanya aku menangis ". Jawab Fatimah Ra.

Lalu Fatimah melanjutkan, "Yang kedua, Rasulullah menanyakan, 'Apa kamu bersedia menjadi yang pertama dari keluargaku yang akan melanjutkan perjuanganku? Atau bersediakah engkau menjadi 'Ibu bagi orang-orang yang beriman' (ummahatulmukminin)? '. Dan aku tertawa haru mendengar soalan itu ", tuntas Fatimah ra.

Ini adalah dialog terakhir antara Rasulullah dengan putri tercintanya Fatimah Ra.


Isnin, saat-saat wafatnya Rasulullah, 12 Rabi'ul Awwal 11 H

Di saat-saat terakhir, datang Abdurrahman bin Abu Bakar (Abang dari Aisyah ra) dan ia membawa siwak (kayu yang biasa digunakan untuk membersihkan gigi). Aisyah melihat Rasulullah memperhatikan siwak tersebut, dan lewat isyarat isterinya tahu Beliau seperti ingin bersiwak ketika itu. Lalu Rasulullah duduk bersandar di pangkuan Abdul Rahman. Aisyah ra. langsung tanggap dan meminta siwak dari Abdurrahman agar diberikan kepada Rasulullah, dan bersiwak adalah pekerjaan Rasulullah yang terakhir sebelum menemui ajal.

Setelah selesai bersugi, Rasulullah memandang ke atas, dan bibir beliau berkomat-kamit pelan hingga Aisyah ra mendekatkan wajahnya dan mendengar Rasulullah berdo'a;


مع الذين أنعمت عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين, أللهم اغفرلي وارحمني والحقني بالرفيق الأعلى .. أللهم الرفيق الأعلى .. أللهم الرفيق الأعلى .. أللهم الرفيق الأعلى ..


Ertinya:

"Sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari golongan para Nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada dan para shalihin. Wahai Allah, ampunilah dosaku, sayangilah aku, dan pertemukan aku dengan-Mu (Kekasihku Yang Maha Tinggi). Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi ..

Setelah membaca kalimat di atas, Rasulullah membasuh wajahnya dengan air yang terdapat di sisi beliau, dan kembali melafadhkan;


إن للموت لسكرات .. أللهم الرفيق الأعلى .. أللهم الرفيق الأعلى .. أللهم الرفيق الأعلى ..


Ertinya:

"Sesungguhnya kematian itu akan menghadapi 'sakaratulmaut', Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. "

Pada saat malaikat ingin mencabut nyawa Baginda, Baginda masih memikirkan umat-umatnya. Ummati! Ummati! Sampai begitu sekali sayang Rasulullah pada kita.
Lalu Rasululllah-pun menghembuskan nafas terakhirnya ..


Anas bin Malik mengisahkan, "Tiada hari yang paling indah dan cerah selain hari kedatangan Rasulullah saw. ke Madinah. Dan tiada hari yang lebih mendung dan muram daripada hari ketika Rasulullah saw. wafat di Madinah ".

No comments: