Bagaimanakah Neraka Serta Ahlinya
Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Api neraka telah dinyalakan selama seribu tahun
sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih,
kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga gelap bagaikan malam yang
kelam."
Diriwayatkan
bahawa Yazid bin Martsad selalu menangis sehingga tidak pernah kering
air matanya dan ketika ditanya, maka dijawabnya: Andaikata Allah s.w.t.
mengancam akan memanjarakan aku didalam bilik mandi selama seribu tahun.
nescaya sudah selayaknya air mataku tidak berhenti maka bagaimana
sedang kini telah mengancam akan memasukkan aku dalam api neraka yang
telah dinyalakan selama tiga ribu tahu."
Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari mujahid berkata: "Sesungguhnya
dijahannam ada beberapa perigi berisi ular-ular sebesar leher unta dan
kala sebesar kaldai, maka larilah orang-orang ahli neraka keular itu,
maka bila tersentuh oleh bibirnya langsung terkelupas rambut, kulit dan
kuku dan mereka tidak dapat selamat dari gigitan itu kecuali jika lari
kedalam neraka."
Abdullah
bin Jubair meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bahawa
didalam neraka ada ular-ular sebesar leher unta, jika menggigit maka
rasa redih bisanya tetap terasa hingga empat puluh tahun. Juga didalam
neraka ada kala sebesar kaldai, jika menggigit maka akan terasa pedih
bisanya selama empat puluh tahun."
Al-a'masy
dari Yasid bin Wahab dari Ibn Mas'ud berkata: "Sesungguhnya apimu ini
sebahagian dari tujuh puluh bagian dari api neraka, dan andaikan tidak
didinginkan dalam laut dua kali nescaya kamu tidak dapat
mempergunakannya."
Mujahid
berkata: "Sesungguhnya apimu ini berlindung kepada Allah s.w.t. dari
neraka jahannam." Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya
seringan-ringan siksa ahli neraka iaitu seorang yang berkasutkan dari
api nerka, dan dapat mendidihkan otaknya, seolah-olah ditelinganya ada
api, dan giginya berapi dan dibibirnya ada wap api, dan keluar ususnya
dari bawah kakinya, bahkan ia merasa bahawa dialah yang terberat
siksanya dari semua ahli neraka, padahal ia sangat ringan siksanya dari
semua ahli neraka."
Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr r.a. berkata:
"Orang-orang neraka memanggil Malaikat Malik tetapi tidak dijawab selama
empat puluh tahun, kemudian dijawabnya: "Bahawa kamu tetap tinggal
dalam neraka." Kemudian mereka berdoa (memanggil) Tuhan: "Ya Tuhan,
keluarkanlah kami dari neraka ini, maka bila kami mengulangi
perbuatan-perbuatan kami yang lalu itu bererti kami zalim." Maka tidak
dijawab selama umur dunia ini dua kali, kemudian dijawab: "Hina dinalah
kamu didalam neraka dan jangan berkata-kata."
Demi
Allah setelah itu tidak ada yang dapat berkata-kata walau satu kalimah,
sedang yang terdengar hanya nafas keluhan dan tangis rintihan yang
suara mereka hampir menyamai suara himar (kaldai).
Qatadah
berkata: "Hai kaumku, apakah kamu merasa bahawa itu pasti akan terkena
pada dirimu, atau kamu merasa akan kuat menghadapinya. Hai kaumku,
taatlah kepada Allah s.w.t. itu jauh lebih ringan bagi kamu kerana itu,
taatilah sebab ahli neraka itu kelak akan mengeluh selama seribu tahun
tetapi tidak berguna bagi mereka, lalu mereka berkata: "Dahulu ketika
kami didunia, bila kami sabar lambat laun mendapat keringanan dan
kelapangan, maka mereka lalu bersabar seribu tahun, dan tetap siksa
mereka tidak diringankan sehingga mereka berkata: Ajazi'na am sobarna
malana min mahish (Yang bermaksud) Apakah kami mengeluh atau sabar,
tidak dapat mengelakkan siksa ini.Lalu minta hujan selama seribu tahun
sangat haus dan panas neraka maka mereka berdoa selama seribu tahun,
maka Allah s.w.t. berkata kepada Jibril: "Apakah yang mereka minta?".
Jawab Jibril: "Engkau lebih mengetahui, ya Allah, mereka minta hujan."
Maka nampak pada mereka awan merah sehingga mereka mengira akan turun
hujan, maka dikirim kepada mereka kala-kala sebesar kaldai, yang
menggigit mereka dan terasa pedih gigitan itu selama seribu tahun.
Kemudian mereka minta kepada Allah s.w.t. selama seribu tahun untuk
diturunkan hujan, maka nampak mereka awan yang hitam, mereka mengira
bahawa itu akan hujan, tiba-tiba turun kepada mereka ular-ular sebesar
leher unta, yang menggigit mereka dan gigitan itu terasa pedihnya hingga
seribu tahun, dan inilah ertinya: Zidnahum adzaba fauqal adzabi. (Yang
bermaksud) Kami tambahkan kepada mereka siksa diatas siksa.
Kerana
mereka dahulu telah kafir, tidak percaya dan melanggar tuntutan Allah
s.w.t., kerana itulah maka siapa yang ingin selamat dari siksaan Allah
s.w.t. harus sabar sementara atas segala penderitaan dunia didalam
mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah s.w.t. dan menahan syahwat
hawa nafsu sebab syurga neraka diliputi syahwat-syahwat.
Seorang
pejungga berkata: "Dalam usia tua itu cukup pengalaman untuk mencegah
orang yang tenang dari sifat kekanak-kanakan, apabila telah menyala api
dirambutnya (beruban). Saya melihat seorang itu ingin hidup tenang bila
dahan pohon telah menguning sesudah hijaunya. Jauhilah kawan yang busuk
dan berhati-hatilah, jangan menghubunginya tetapi bila tidak dapat, maka
ambil hati-hatinya, dan berkawanlah pada orang yang jujur tetapi jangan
suka membantah padanya, engkau pasti akan disukai selma kau tidak
membantah kepadanya. Berkawanlah dengan orang bangsawan dan yang
berakhlak baik budinya."
Maka
siapa yang berbuat baik pada orang yang tidak berbudi bererti ia telah
membuang budi itu kedalam laut. Dan Allah s.w.t. mempunyai syurga yang
selebar langit tetapi diputi dengan kesukaran-kesukaran.
Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi
Muhammad s.a.w bersabda: "Allah memanggil Malaikat Jibril dan
menyuruhnya melihat syurga dengan segala persiapannya untuk ahlinya,
maka ketika kembali berkata Jibril: Demi kemuliaanMu, tiada seorang yang
mendengarnya melainkan ia akan masuk kedalamnya, maka diliputi dengan
serba kesukaran, dan menyuruh Jibril kembali melihatnya, maka kembali
melihatnya, kemudian ia berkata: Demi kemuliaanMu saya khuatir
kalau-kalau tiada seorangpun yang masuk kedalamnya. Kemudian disuruh
melihat neraka dan semua yang disediakan untuk ahlinya, maka kembali
Jibril dan berkata: Demi kemuliaanMu tidak akan masuk kedalamnya orang
yang telah mendengarnya, kemudian diliputi dengan kepuasan syahwatnya,
dan diperintah supaya kembali melihatnya kemudian setelah dilihatnya
kembali, berkatanya: Saya khuatir kalau tiada seorangpun melainkan akan
masuk kedalamnya."
Juga
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Kamu boleh menyebut tentang neraka
sesukamu, maka tiada kamu menyebut sesuatu melainkan api neraka itu jauh
lebih ngeri dan lebih keras daripadanya."
Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari Maimun bin Nahran berkata: "Ketika
turun ayat (yang berbunyi) Wa inna jahannam lamau'iduhum ajma'in (yang
bermaksud) Sesungguhnya neraka jahannam itu sebagai ancaman bagi semua
mereka. Salman meletakkan tangan diatas kepalanya dan lari keluar selama
tiga hari baru ditemuikannya.
Yazid
Arraqqasyi dari Anas bin Malik r.a. berkata: "Jibril datang kepada Nabi
Muhammad s.a.w pada saat yang tiada biasa datang, dalam keadaan yang
berubah mukanya, maka ditanya oleh Nabi Muhammad s.a.w: "Mengapa aku
melihat kau berubah muka?" Jawab Jibril: "Ya Muhammad, aku datang
kepadamu pada saat dimana Allah menyuruh supaya dikobarkan api neraka,
maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahawa neraka jahannam itu
benar, siksa kubur itu benar, siksa Allah itu terbesar untuk
bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya." Lalu Nabi Muhammad
s.a.w bersabda: "Ya Jibril, jelaskan kepadaku sifat jahannam." Jawabnya:
"Ya, ketika Allah menjadikan jahannam maka dinyalakan selama seribu
tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun hingga putih,
kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah
padam nyala dan baranya. Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan hak,
andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar
penduduk dunia semuanya kerana panasnya. Demi Allah yang mengutuskan
engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung diantara
langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan
baranya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu
pergelangan dari rantai yang disebut Allah dalam Al-Quran itu diletakkan
diatas bukit nescaya akan cair sampai kebawah bumi yang ketujuh. Demi
Allah yang mengutusmu dengan hak, andaikan seorang dihujung barat
tersiksa nescaya akan terbakar orang-orang yang dihujung timur kerana
sangat panasnya, jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan
minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan api. Api
neraka itu ada mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagian yang
tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."
Nabi
Muhammad s.a.w bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu
rumah-rumah kami?" Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setangahnya
dibawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan tujuh puluh
ribu tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain tujuh puluh ribu
tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain tujuh puluh kali ganda,
maka digiring kesana musuh-musuh Allah s.w.t. sehingga bila telah sampai
kepintunya disambut oleh malaikat-malaikat Zabaniyah dengan rantai dan
belenggu, maka rantai itu dimasukkan kedalam mulut mereka hingga tembus
kepantat, dan diikat tangan kirinya kelehernya, sedang tangan kanannya
dimasukkan dalam dada dan tembus kebahunya, dan tiap-tiap manusia itu
digandeng dengan syaitannya lalu diseret tersungkur mukanya sambil
dipukul oleh para malaikat dengan pukul besi, tiap mereka ingin keluar
kerana sangat risau, maka ditanamkan kedalamnya."
Nabi
Muhammad s.a.w bertanya lagi: "Siapakah penduduk masing-masing pintu
itu?" Jawabnya: "Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafiq,
orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mujizat Nabi Isa a.s.
serta keluarga Firaun sedang namanya Alhawiyah. Pintu kedua tempat
orang-orang musyrikin bernama Jahim, pintu ketiga tempat orang-orang
shobi'in bernama Saqar. Pintu keempat tempat iblis laknatullah dan
pengikutnya dari kaum Majusi bernama Ladha, pintu kelima orang yahudi
bernama Huthomah. Pintu keenam tempat orang-orang kristien (Nasara)
bernama Sa'ie."
Kemudian
Jibril diam segan pada Nabi Muhammad s.a.w sehingga Nabi Muhammad s.a.w
bertanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ketujuh?" Jawab
Jibril: "Didalamnya orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu yang
sampai mati belum sempat bertaubat." Maka Nabi Muhammad s.a.w jatuh
pengsan ketika mendengar keterangan Jibril itu, sehingga Jibril
meletakkan kepala Nabi Muhammad s.a.w dipangkuan Jibril sehingga sedar
kembali, dan ketika sudah sedar Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Ya
Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang
dari ummatku yang akan masuk neraka?" Jawab Jibril: "Ya, iaitu orang
yang berdosa besar dari ummatmu."
Kemudian
Nabi Muhammad s.a.w menangis, Jibril juga menangis, kemudian Nabi
Muhammad s.a.w masuk kedalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk
sembahyang kemudian masuk kembali dan tidak berbicara dengan orang dan
bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah s.w.t., dan pada
hari ketiga datang Abu Bakar r.a. kerumah Nabi Muhammad s.a.w
mengucapkan: "Assalamu'alaikum yang ahla baiti rahmah. apakah dapat
bertemu kepada Nabi Muhammad s.a.w?" Maka tidak ada yang menjawabnya,
sehingga ia menepi untuk menangis, kemudian Umar datang dan berkata:
"Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu dengan
Rasulullah s.a.w?" Dan ketika tidak mendapat jawapan dia pun menepi dan
menangis, kemudian datang Salman Alfarisi dan berdiri dimuka pintu
sambil mengucapkan: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat
bertemu dengan Junjunganku Rasulullah s.a.w.?" Dan ketika tidak
mendapat jawapan, dia menangis sehingga jatuh dan bangun, sehingga
sampai kerumah Fatimah r.a. dan dimuka pintunya ia mengucapkan:
"Assalamu'alaikum hai puteri Rasulullah s.a.w."Kebetulan pada masa itu
Ali r.a. tiada dirumah, lalu bertanya: "Hai puteri Rasulullah,
sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah beberapa hari tidak keluar kecuali
untuk sembahyang dan tidak berkata apa-apa kepada orang dan juga tidak
mengizinkan orang-orang bertemu dengannya." Maka segeralah Fatimah
memakai baju yang panjang dan pergi sehingga apabila beliau sampai
kedepan muka pintu rumah Rasulullah s.a.w. dan memberi salam sambil
berkata: "Saya Fatimah, ya Rasulullah." Sedang Rasulullah s.a.w.
bersujud sambil menangis, lalu Rasulullah s.a.w. mengangkat kepalanya
dan bertanya: "Mengapakah kesayanganku?" Apabila pintu dibuka maka
masuklah Fatimah kedalam rumah Rasulullah s.a.w. dan ketika melihat
Rasulullah s.a.w. menangislah ia kerana melihat Rasulullah s.a.w. pucat
dan sembam muka kerana banyak menangis dan sangat sedih, lalu ia
bertanya: "Ya Rasulullah, apakah yang menimpamu?" Jawab Rasulullah
s.a.w.: "Jibril datang kepadaku dan menerangkan sifat-sifat neraka
jahannam dan menerangkankan bahawa bahagian yang paling atas dari semua
tingkat neraka jahannam itu adalah untuk umatku yang berbuat dosa-dosa
besar, maka itulah yang menyebabkan aku menangis dan berduka cita."
Fatimah bertanya lagi: "Ya Rasulullah, bagaimana caranya masuk?" Jawab
Rasulullah s.a.w.: "Diiring oleh Malaikat keneraka, tanpa dihitamkan
muka juga tidak biru mata mereka dan tidak ditutup mulut mereka dan
tidak digandingkan dengan syaitan, bahkan tidak dibelenggu atau
dirantai." Ditanya Fatimah lagi: "Lalu bagaimana cara Malaikat menuntun
mereka?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Adapun kaum lelaki ditarik janggutnya
sedangkan yang perempuan ditarik rambutnya, maka beberapa banyak dari
orang-orang tua dari ummatku yang mengeluh ketika diseret keneraka:
Alangkah tua dan lemahku, demikian juga yang muda mengeluh: Wahai
kemudaanku dan bagus rupaku, sedang wanita mengeluh: Wahai alangkah
maluku sehingga dibawa Malaikat Malik., dan ketika telah dilihat oleh
Malaikat Malik lalu bertanya: "Siapakah mereka itu, maka tidak pernah
saya dapatkan orang yang akan tersiksa seperti orang-orang ibi, muka
mereka tidak hitam, matanya tidak biru, mulut mereka juga tidak tertutup
dan tidak juga diikat bersama syaitannya, dan tidak dibelenggu atau
dirantai leher mereka? Jawab Malaikat: "Demikianlah kami diperintahkan
membawa orang-orang ini kepadamu sedemikian rupa." Lalu ditanya oleh
Malaikat Malik: "Siapakah wahai orang-orang yang celaka?"
Dalam
lain riwayat dikatakan ketika mereka diiring oleh Malaikat Malik selalu
memanggil: "Wa Muhammad." tetapi setalh melihat muka Malaikat Malik
lupa akan nama Rasulullah s.a.w. kerana hebatnya Malaikat Malik, lalu
ditanya: "Siapakah kamu?" Jawab mereka: "Kami ummat yang dituruni
Al-Quran dan kami telah puasa bulan Ramadhan." Lalu Malaikat Malik
berkata: "Al-Quran tidak diturunkan kecuali kepada ummat Rasulullah
s.a.w.." Maka ketika itu mereka menjerit: "Kami ummat Nabi Muhammad
s.a.w" Maka Malaikat Malik bertanya: "Tidakkah telah ada larangan dalam
Al-Quran dari ma'siyat terhadap Allah subha nahu ta'ala." Dan ketika
berada ditepi neraka jahannam dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah,
mereka berkata: "Ya Malik, diizinkan saya akan menangis." Maka
diizinkan, lalu mereka menangis sampai habis airmata, kemudian menangis
lagi dengan darah, sehingga Malaikat Malik berkata: "Alangkah baiknya
menangis ini andaikata terjadi didunia kerana takut kepada Allah s.w.t.,
nescaya kamu tidak akan disentuh oleh api neraka pada hari ini, lalu
Malaikat Malik berkata kepada Malaikat Zabaniyah: "Lemparkan mereka
kedalam neraka." dan bila telah dilempar mereka serentak menjerit: "La
illaha illallah." maka surutlah api neraka, Malaikat Malik berkata: "Hai
api, sambarlah mereka." Jawab api: "Bagaimana aku menyambar mereka,
padahal mereka menyebut La illaha illallah." Malaikat Malik berkata:
"Demikianlah perintah Tuhan Rabbul arsy." maka ditangkaplah mereka oleh
api, ada yang hanya sampai tapak kaki, ada yang sampai kelutut, ada yang
sampai kemuka. Malaikat Malik berkata: "jangan membakar muka mereka
kerana kerana mereka telah lama sujud kepada Allah s.w.t., juga jangan
membakar hati mereka kerana mereka telah haus pada bulan Ramadhan." Maka
tinggal dalam neraka beberapa lama sambil menyebut: "Ya Arhamar
Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan." Kemudian bila telah selesai hukuman
mereka, maka Allah s.w.t.memanggil Jibril dan bertanya: "Ya Jibril,
bagaimanakah keadaan orang-orang yang maksiat dari ummat Nabi Muhammad
s.a.w?" Jawab Jibril: "Ya Tuhan, Engkau lebih mengetahui." Lalu
diperintahkan: "Pergilah kau lihatkan keadaan mereka." Maka pergilah
Jibril a.s. kepada Malaikat Malik yang sedang duduk diatas mimbar
ditengah-tengah jahannam. Ketika Malaikat Malik melihat Jibril segera ia
bangun hormat dan berkata: "Ya Jibril, mengapakah kau datang kesini?"
Jawab Jibril: "Bagaimanakah keadaan rombongan yang maksit dari ummat
Rasulullah s.a.w.?" Jawab Malaikat Malik: "Sungguh ngeri keadaan mereka
dan sempit tempat mereka, mereka telah terbakar badan dan daging mereka
kecuali muka dan hati mereka masih berkilauan iman."Jibril berkata:
"Bukalah tutup mereka supaya saya dapat melhat mereka." Maka Malaikat
Malik menyuruh Malaikat Zabaniyah membuka tutup mereka dan ketika mereka
melihat Jibril mereka mengerti bahawa ini bukan Malaikat yang menyiksa
manusia, lalu mereka bertanya: "Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya
itu?" Jawab Malaikat Malik: "Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada
Nabi Muhammad s.a.w." Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad s.a.w.
maka serentaklah mereka menjerit: "Ya Jibril, sampaikan salam kami
kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan beritakan bahawa maksiat kamilah yang
memisahkan kami dengannya serta sampaikan keadaan kami kepadanya." Maka
kembalilah Jibril menghadap kepada Allah s.w.t. lalu ditanya: "Bagaimana
kamu melihat ummat Muhammad?" Jawab Jilril: "Ya Tuhan, alangkah
jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Lalu Allah s.w.t.
bertanya lagi: "Apakah mereka minta apa-apa kepadamu?" Jawab Jibril:
"Ya, mereka minta disampaikan salam mereka kepada Nabi Muhammad s.a.w.
dan diberitakan kepadanya keadaan mereka." Maka Allah s.w.t. menyuruh
Jibril menyampaikan semua pesanan itu kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang
tinggal dalam khemah dari permata yang putih, mempunyai empat ribu buah
pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua daun pintu dari emas, maka
berkata Jibril: Ya Muhammad, saya datang kepadamu dari rombongan
orang-orang yang derhaka dari ummatmu yang masih tersiksa dalam neraka,
mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh bahawa keadaan mereka
sangat jelek dan sangat sempit tempat mereka." Maka pergilah Nabi
Muhammad s.a.w. kebawah arsy dan bersujud dan memuji Allah s.w.t. dengan
ucapan yang tidak pernah diucapkan oleh seorang makhlukpun sehingga
Allah s.w.t. menyuruh Nabi Muhammad s.a.w.: "Angkatlah kepalamu dan
mintalah nescaya akan diberikan, dan ajukan syafa'atmu pasti akan
diterima." Maka Nabi Muhammad s.a.w. berkata: "Ya Tuhan, orang-orang
yang durhaka dari ummatku telah terlaksana pada mereka hukumMu dan
balasanMu, maka terimalah syafa'atku." Allah s.w.t. berfirman: "Aku
terima syafa'atmu terhadap mereka, maka pergilah keneraka dan keluarkan
daripadanya orang yang pernah mengucap Laa ilaha illallah." Maka
pergilah Nabi Muhammad s.a.w. keneraka dan ketika dilihat oleh Malaiakt
Malik, maka segera ia bangkit hormat lalu ditanya: "Hai Malik,
bagaimanakah keadaan ummatku yang durhaka?" Jawab Malaikat Malik:
"Alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Maka
diperintahkan membuka pintu dan angkat tutupnya, maka apabila
orang-orang didalam neraka itu melihat Nabi Muhammad s.a.w. maka mereka
menjerit serentak: "Ya Nabi Muhammad s.a.w., api neraka telah membakar
kulit kami." Maka dikeluarkan semuanya berupa arang, lalu dibawa mereka
kesungai dimuka pintu syurga yang bernama Nahrulhayawan, dan disana
mereka mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok, cerah
matanya sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis didahi mereka
Aljahanamiyun atau orang-orang jahannam yang telah dibebaskan oleh
Allah s.w.t.. Dari neraka kemudiannya mereka masuk kesyurga, maka
apabila orang-orang neraka itu melihat kaum muslimin telah dilepaskan
dari neraka, mereka berkata: "Aduh, sekiranya kami dahulu Islam tentu
kami dapat keluar dari neraka."
Allah
s.w.t. berfirman: "Rubama yawaddul ladzina kafaruu lau kanu muslimin."
(Yang bermaksud) "Pada suatu saat kelak orang-orang kafir ingin andaikan
mereka menjadi orang Muslim."
Nabi
Muhammad s.a.w. bersabda: "Pada hari kiamat kelak akan didatangkan maut
itu berupa kambing kibas putih hitam, lalu dipanggil orang-orang syurga
dan ditanya: "Apakah kenal manut?" Maka mereka melihat dan mengenalnya,
demikian pula ahli neraka ditanya: "Apakah kenal maut?" Mereka melihat
dan mengenalnya, kemudian kambing itu disembelih diantara syurga dan
neraka, lalu diberitahu: "Hai ahli syurga kini kekal tanpa mati, hai
ahli neraka kini kekal tanpa mati." Demikianlah ayat: Wa andzirhum
yaumal hasrati idz qudhiyal amru (Yang bermaksud) Peringatkanlah mereka
akan hari kemenyesalan ketika maut telah dihapuskan."
Abu
Hurairah r.a. berkata: "Janganlah gembira seorang yang lacur dengan
suatu nikmat kerana dibelakangnya ada yang mengejarnya iaitu jahannam,
tiap-tiap berkurang ditambah pula nyalanya."
No comments:
Post a Comment