Ternyata Rasulullah memiliki mu'jizat yang diberikan Allah sebagai yang terbanyak diantara
para nabi dan rasul yang lain. Beliau memiliki 62 mu'jizat
diantaranya :
Masa Kecil Muhammad
1.
Aminah binti Wahab, ibu Muhammad
pada saat mengandung Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada
umumnya.
2.
Saat melahirkan Muhammad, Aminah
binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.
3.
Muhammad dilahirkan dalam keadaan
sudah berkhitan.
4.
Pada usia 5 bulan ia sudah pandai
berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah
bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.
5.
Halimah binti Abi-Dhua’ib, ibu
susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah
kering susunya. Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena
yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa’d, ia menerima
Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa’d di
gurun Arab selama empat tahun.
6.
Abdul Muthalib, kakek Muhammad
menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka’bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan
bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding
Ka’bah berbicara, “Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan
orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini,
kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini.”
7.
Dikisahkan saat Muhammad berusia
empat tahun, ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang
terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad
sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa’d dari suku Badui. Setelah kejadian
itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah. Sirah Nabawiyyah,
memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, “membelah dadanya, mengambil
jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka
mencuci jantung dan dadanya dengan salju.” Peristiwa seperti itu juga terulang
50 tahun kemudian saat Muhammad diisra’kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul
Muntaha dari Mekkah.
8.
Dikisahkan pula pada masa kecil
Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan
kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri
pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah
dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.
9.
Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia
melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12
tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang
bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan
Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya
matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya
sebuah “stempel kenabian” (tanda kenabian) di kulit punggungnya.
10.
Mukjizat lain adalah Muhammad pernah
memperpendek perjalanan. Kisah ini terjadi saat pulang dari Syiria. Muhammad
diperintahkan Maisarah membawakan suratnya kepada Khadijah saat perjalanan
masih 7 hari dari Mekkah. Namun, Muhammad sudah sampai di rumah Khadijah tidak
sampai satu hari. Dalam kitab as-Sab’iyyatun fi Mawadhil Bariyyat, Allah
memerintahkan pada malaikat Jibril, Mikail, dan mendung untuk membantu
Muhammad. Jibril diperintahkan untuk melipat tanah yang dilalui unta Muhammad
dan menjaga sisi kanannya sedangkan Mikail diperintahkan menjaga di sisi
kirinya dan mendung diperintahkan menaungi Muhammad.
Kharisma
1.
Tatapan mata yang menggetarkan
Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang sedang menghunus pedang kearah
leher Muhammad.
2.
Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.
3.
Jin yang bernama Muhayr bin Habbar
membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya menjadi Abdullah bin
Abhar.
Menghilang Dan Menidurkan Musuh
1.
Menghilang saat akan dibunuh oleh
utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9
Hijriah atau Tahun Utusan.
2.
Menghilang saat akan dilempari batu
oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka’bah dengan Abu
Bakar.
3.
Menghilang saat akan dibunuh Abu
Jahal dimana saat itu ia sedang shalat.
4.
Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang
berencana membunuhnya dengan taburan pasir.
Binatang, Tumbuhan, Alam Dan Benda
Mati
1.
Seekor srigala berbicara kepada
Muhammad.
2.
Berbicara dengan unta yang lari dari
pemiliknya yang menyebabkan masyarakatnya meninggalkan shalat Isya’.
3.
Berbicara dengan unta pembawa hadiah
raja Habib bin Malik untuk membuktikan bahwa hadiah tersebut bukan untuk Abu
Jahal melainkan untuk Muhammad.
4.
Mengusap kantung susu seekor kambing
untuk mengeluarkan susunya yang telah habis.
5.
Dua Sahabat Nabi saw dibimbing oleh
cahaya.
6.
Mimbar menangis setelah mendengar
bacaan ayat-ayat Allah.
7.
Pohon kurma dapat berbuah dengan
seketika.
8.
Batang pohon kurma meratap kepada
Muhammad.
9.
Pohon menjadi saksi dan dibuat
berbicara kepada Muhammad.
10.
Berhala-berhala runtuh dengan hanya
ditunjuk oleh Muhammad.
11.
Mendatangkan hujan dan meredakan
banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami
kekeringan.
12.
Berbicara dengan gunung untuk
mengelurkan air bagi Uqa’il bin Abi Thalib yang kehausan.
13.
Berbicara dengan gilingan tepung
Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.
14.
Merubah emas hadiah raja Habib bin
Malik menjadi pasir di gunung Abi Qubaisy.
15.
Memerintahkan gilingan tepung untuk
berputar dengan sendirinya.
16.
Tubuh Muhammad memancarkan petir
ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin ‘Utsman pda Perang Hunain.
Makanan Dan Minuman
1.
Makanan yang di makan oleh Muhammad
mengagungkan Nama Allah.
2.
Makanan sedikit yang bisa dimakan
sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.
3.
Roti sedikit cukup untuk orang
banyak.
4.
Sepotong hati kambing cukup untuk
130 orang.
5.
Makanan yang dimakan tidak berkurang
justru bertambah tiga kali lipat.
6.
Menjadikan beras merah sebanyak
setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak
berkurang selama berhari-hari.
7.
Menjadikan minyak samin Ummu Malik
tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad.
8.
Air memancar dari sela-sela jari.
Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.
9.
Susu dan kencing unta bisa
menyembuhkan penyakit atas ijin Allah.
Mendo’akan Dan Menyembuhkan
1.
Menyembuhkan betis Ibnu Al-Hakam
yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh
seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.
2.
Mata Qatadah terluka pada Perang
Uhud, sehingga jatuh dari kelopaknya, kemudian oleh Muhammad mata tersebut
dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.
3.
Mendo’akan untuk menumbuhkan gigi
salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.
4.
Mendo’akan Anas bin Malik dengan
banyak harta dan anak.
5.
Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah
yang pelupa.
6.
Menyembuhkan penyakit mata Ali bin
Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam perang Khaibar.
7.
Menyembuhkan luka gigitan ular yang
diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Tsur dari pengejaran
penduduk Mekah.
8.
Menyembuhkan tangan wanita yang
lumpuh dengan tongkatnya.
9.
Menyambung tangan Badui yang putus
yang dipotongnya sendiri setelah menampar Muhammad.
10.
Mendoakan supaya Kerajaan Kisra
hancur, kemudian do’a tersebut dikabulkan.
11.
Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang
yang faqih dalam agama Islam.
Hal Ghaib Dan Ramalan
1.
Mengetahui siksa kubur dua orang
dalam makam yang dilewatinya karena dua orang tersebut selalu shalat dalam
keadaan kotor karena kencingnya selalu mengenai pakaian shalat.
2.
Mengetahui ada seorang Yahudi yang
sedang disiksa dalam kuburnya.
3.
Meramalkan seorang istrinya ada yang
akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang
menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang
Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.
4.
Meramalkan istrinya yang paling
rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan
meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian
Muhammad.
5.
Meramalkan Abdullah bin Abbas akan
menjadi “bapak para khalifah” yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas
yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.
6.
Meramalkan umatnya akan terpecah
belah menjadi 73 golongan.
Mukjizat Terbesar
1.
Membelah bulan dua kali untuk
membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.
2.
Isra ke Masjidil Aqsa dari Masjidil
Haram lalu Mi’raj ke Sidratul Muntaha dari Baitul Maqdis tidak sampai satu
malam pada tanggal 27 Rajab tahun 11 Hijriah.
3.
Menerima Al-Qur’an sebagai Firman
Tuhan terakhir padahal ia seorang yang buta huruf.
- sumber
dari rasyid-ic.blogspot.com
Keadaan
lapar Rasulullah SAW
Muslim dan Tarmidzi telah
meriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir ra. dia berkata: Bukankah kamu sekarang
mewah dari makan dan minum, apa saja yang kamu mau kamu mendapatkannya? Aku
pernah melihat Nabi kamu Muhammad SAW hanya mendapat korma yang buruk
saja untuk mengisi perutnya!
Dalam riwayat Muslim pula dari
An-Nu’man bin Basyir ra. katanya, bahwa pada suatu ketika Umar ra. menyebut apa
yang dinikmati manusia sekarang dari dunia! Maka dia berkata, aku pernah
melihat Rasulullah SAW seharian menanggung lapar, karena tidak ada makanan,
kemudian tidak ada yang didapatinya pula selain dari korma yang buruk saja
untuk mengisi perutnya.
Suatu riwayat yang diberitakan oleh
Abu Nu’aim, Khatib, Ibnu Asakir dan Ibnun-Najjar dari Abu Hurairah ra. dia
berkata: Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW ketika dia sedang
bersembahyang duduk, maka aku pun bertanya kepadanya: Ya Rasulullah! Mengapa
aku melihatmu bersembahyang duduk, apakah engkau sakit? jawab beliau: Aku
lapar, wahai Abu Hurairah! Mendengar jawaban beliau itu, aku terus menangis
sedih melihatkan keadaan beliau itu. Beliau merasa kasihan melihat aku
menangis, lalu berkata: Wahai Abu Hurairah! jangan menangis, karena beratnya
penghisaban nanti di hari kiamat tidak akan menimpa orang yang hidupnya lapar
di dunia jika dia menjaga dirinya di kehidupan dunia. (Kanzul Ummal 4:41)
Ahmad meriwayatkan dari Aisyah ra.
dia berkata: Sekali peristiwa keluarga Abu Bakar ra. (yakni ayahnya) mengirim
(sop) kaki kambing kepada kami malam hari, lalu aku tidak makan, tetapi Nabi
SAW memakannya – ataupun katanya, beliau yang tidak makan, tetapi Aisyah makan,
lalu Aisyah ra. berkata kepada orang yang berbicara dengannya: Ini karena tidak
punya lampu. Dalam riwayat Thabarani dengan tambahan ini: Lalu orang bertanya:
Hai Ummul Mukminin! Apakah ketika itu ada lampu? Jawab Aisyah: Jika kami ada
minyak ketika itu, tentu kami utamakan untuk dimakan.
(At-Targhib Wat-Tarhib 5:155; Kanzul
Ummal 5:155)
Abu Ya’la memberitakan pula dari Abu
Hurairah ra. katanya: Ada kalanya sampai berbulan-bulan berlalu, namun di
rumah-rumah Rasulullah SAW tidak ada satu hari pun yang berlampu, dan dapurnya
pun tidak berasap. Jika ada minyak dipakainya untuk dijadikan makanan.
(At-Targhib Wat-Tarhib 5:154; Majma’uz Zawatid 10:325)
Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula
dari Urwah dari Aisyah ra. dia berkata: Demi Allah, hai anak saudaraku (Urwah
anak Asma, saudara perempuan Aisyah), kami senantiasa memandang kepada anak
bulan, bulan demi bulan, padahal di rumah-rumah Rasulullah SAW tidak pernah
berasap. Berkata Urwah: Wahai bibiku, jadi apalah makanan kamu? Jawab Aisyah:
Korma dan air sajalah, melainkan jika ada tetangga-tetangga Rasulullah SAW dari
kaum Anshar yang membawakan buat kami makanan. Dan memanglah kadang-kadang mereka
membawakan kami susu, maka kami minum susu itu sebagai makanan. (At-Targhib
Wat-Tarhib 5:155)
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah
ra. katanya: sering kali kita duduk sampai empat puluh hari, sedang di rumah
kami tidak pernah punya lampu atau dapur kami berasap. Maka orang yang
mendengar bertanya: Jadi apa makanan kamu untuk hidup? Jawab Aisyah: Korma dan
air saja, itu pun jika dapat. (Kanzul Ummal 4:3
Tarmidzi memberitakan dari Masruq,
katanya: Aku pernah datang menziarahi Aisyah ra. lalu dia minta dibawakan
untukku makanan, kemudian dia mengeluh: Aku mengenangkan masa lamaku dahulu.
Aku tidak pernah kenyang dan bila aku ingin menangis, aku menangis
sepuas-puasnya! Tanya Masruq: Mengapa begitu, wahai Ummul Mukminin?! Aisyah
menjawab: Aku teringat keadaan di mana Rasulullah SAW telah meninggalkan dunia
ini! Demi Allah, tidak pernah beliau kenyang dari roti, atau daging dua kali
sehari.
(At-Targhib Wat-Tarhib 5:14
Dalam riwayat Ibnu Jarir lagi
tersebut: Tidak pernah Rasulullah SAW kenyang dari roti gandum tiga hari
berturut-turut sejak beliau datang di Madinah sehingga beliau meninggal dunia.
Di lain lain versi: Tidak pernah kenyang keluarga Rasulullah SAW dari roti
syair dua hari berturut-turut sehingga beliau wafat. Dalam versi lain lagi:
Rasulullah SAW telah meninggal dunia, dan beliau tidak pernah kenyang dari
korma dan air.
(Kanzul Ummal 4:3
Dalam riwayat lain yang dikeluarkan
oleh Baihaqi telah berkata Aisyah ra.: Rasulullah SAW tidak pernah kenyang tiga
hari berturut-turut, dan sebenarnya jika kita mau kita bisa kenyang, akan
tetapi beliau selalu mengutamakan orang lain yang lapar dari dirinya sendiri.
(At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)
Ibnu Abid-Dunia memberitakan dari
Al-Hasan ra. secara mursal, katanya: Rasulullah SAW selalu membantu orang dengan
tangannya sendiri, beliau menampal bajunya pun dengan tangannya sendiri, dan
tidak pernah makan siang dan malam secara teratur selama tiga hari
berturut-turut, sehingga beliau kembali ke rahmatullah. Bukhari meriwayatkan
dari Anas ra. katanya: Tidak pernah Rasulullah SAW makan di atas piring, tidak
pernah memakan roti yang halus hingga beliau meninggal dunia. Dalam riwayat
lain: Tidak pernah melihat daging yang sedang dipanggang (maksudnya tidak
pernah puas makan daging panggang). (At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)
Tarmidzi memberitakan dari Ibnu
Abbas ra. katanya: Rasulullah SAW sering tidur malam demi malam sedang
keluarganya berbalik-balik di atas tempat tidur karena kelaparan, karena tidak
makan malam. Dan makanan mereka biasanya dari roti syair yang kasar. Bukhari
pula meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya: Pernah Rasulullah SAW
mendatangi suatu kaum yang sedang makan daging bakar, mereka mengajak beliau
makan sama, tetapi beliau menolak dan tidak makan. Dan Abu Hurairah ra.
berkata: Rasulullah SAW meninggal dunia, dan beliau belum pernah kenyang dari
roti syair yang kasar keras itu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:148 dan 151)
Pernah Fathimah binti Rasulullah SAW
datang kepada Nabi SAW membawa sepotong roti syair yang kasar untuk dimakannya.
Maka ujar beliau kepada Fathimah ra: Inilah makanan pertama yang dimakan ayahmu
sejak tiga hari yang lalu! Dalam periwayatan Thabarani ada tambahan ini, yaitu:
Maka Rasulullah SAW pun bertanya kepada Fathimah: Apa itu yang engkau bawa,
wahai Fathimah?! Fathimah menjawab: Aku membakar roti tadi, dan rasanya tidak
termakan roti itu, sehingga aku bawakan untukmu satu potong darinya agar engkau
memakannya dulu! (Majma’uz Zawa’id 10:312)
Ibnu Majah dan Baihaqi meriwayatkan
pula dari Abu Hurairah ra. katanya: Sekali peristiwa ada orang yang membawa
makanan panas kepada Rasulullah SAW maka beliau pun memakannya. Selesai makan,
beliau mengucapkan: Alhamdulillah! Inilah makanan panas yang pertama memasuki
perutku sejak beberapa hari yang lalu. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)
Bukhari meriwayatkan dari Sahel bin
Sa’ad ra. dia berkata: Tidak pernah Rasulullah SAW melihat roti yang halus dari
sejak beliau dibangkitkan menjadi Utusan Allah hingga beliau meninggal dunia.
Ada orang bertanya: Apakah tidak ada pada zaman Nabi SAW ayak yang dapat
mengayak tepung? Jawabnya: Rasulullah SAW tidak pernah melihat ayak tepung dari
sejak beliau diutus menjadi Rasul sehingga beliau wafat. Tanya orang itu lagi:
Jadi, bagaimana kamu memakan roti syair yang tidak diayak terlebih dahulu?
Jawabnya: Mula-mula kami menumbuk gandum itu, kemudian kami meniupnya sehingga
keluar kulit-kulitnya, dan yang mana tinggal itulah yang kami campurkan dengan
air, lalu kami mengulinya. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:153)
Tarmidzi memberitakan daripada Abu
Talhah ra. katanya: Sekali peristiwa kami datang mengadukan kelaparan kepada
Rasulullah SAW lalu kami mengangkat kain kami, di mana padanya terikat batu
demi batu pada perut kami. Maka Rasulullah SAW pun mengangkat kainnya, lalu
kami lihat pada perutnya terikat dua batu demi dua batu. (At-Targhib Wat-Tarhib
5:156)
Ibnu Abid Dunia memberitakan dari
Ibnu Bujair ra. dan dia ini dari para sahabat Nabi SAW Ibnu Bujair berkata:
Pernah Nabi SAW merasa terlalu lapar pada suatu hari, lalu beliau mengambil
batu dan diikatkannya pada perutnya. Kemudian beliau bersabda: Betapa banyak
orang yang memilih makanan yang halus-halus di dunia ini kelak dia akan menjadi
lapar dan telanjang di hari kiamat! Dan betapa banyak lagi orang yang
memuliakan dirinya di sini, kelak dia akan dihinakan di akhirat. Dan betapa
banyak orang yang menghinakan dirinya di sini, kelak dia akan dimuliakan di
akhirat.’
Bukhari dan Ibnu Abid Dunia
meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata: Bala yang pertama-tama sekali berlaku
kepada ummat ini sesudah kepergian Nabi SAW ialah kekenyangan perut! Sebab
apabila sesuatu kaum kenyang perutnya, gemuk badannya, lalu akan lemahlah
hatinya dan akan merajalelalah syahwatnya!
(At-Targhib Wat-Tarhib 3:420).
- sumber dari
pondokhabib.wordpress.com
Berbagai macam mukjizat telah
diberikan Allah SWT kepada kekasihNya Rasulullah Muhammad SAW, untuk memberi
kebenaran atas Kerasulan yang disandangnya. Salah satu mukjizat dari Rasulullah
Muhammad SAW, ialah "Membelah Bulan".
Sebagaimana hadis daripada Abdullah
bin Mas `ud Radhiyallahu'anhu berikut ini, ia berkata:
"Bulan terbelah menjadi dua
pada masa Rasulullah SAW lalu Rasulullah SAW bersabda: Saksikanlah oleh
kalian." (Shahih Muslim No. 5010)
Hadis daripada Anas RA, dia berkata:
"Penduduk Makkah meminta kepada
Rasulullah SAW untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda
kenabian), maka Rasulullah SAW memperlihatkan kepada mereka mukjizat
terbelahnya bulan sebanyak dua kali." (Shahih Muslim No. 5013)
Dalam temu wicara di televisi
bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga
Inggeris mengajukan soalan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar memiliki
kandungan mukjizat secara ilmiah?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar
menjawabnya sebagai berikut:
"Mengenai ayat ini, saya akan
menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di
Univ. Cardif, Inggeris bahagian barat, dan para peserta yang hadir
bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema
diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Quran. "
Salah seorang pemuda yang beragama
muslim pun berdiri dan bertanya: "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat
yang berbunyi" Telah dekat hari kiamat dan bulan pun telah terbelah
"mengandung mukjizat secara ilmiah?"
Maka professor pun menjawabnya:
"Tidak, sebab kehebatan ilmiah
dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa
diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sebab ia tidak boleh menjangkaunya.
Dan tentang terbelahnya bulan, maka
itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu
'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana
nabi-nabi sebelumnya.
Dan mukjizat yang kelihatan, maka
itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu
tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadis-hadis Rasulullah SAW, maka
tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu.
Akan tetapi, hal itu memang benar
termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi
wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala
sesuatu ".
Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun
mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum
hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata,
"Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, cuba tunjukkan kepada
kami satu kehebatan yang boleh membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek
dan mengolok-olok)?"
Rasulullah bertanya, "Apa yang
kamu inginkan? Mereka menjawab: Cuba belah bulan ". Maka, Rasulullah pun
berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu, Allah
memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah
pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan
sebenar-benarnya. Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar,
"Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!"
Akan tetapi, para ahli mengatakan
bahawa sihir memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada
disampingnya, akan tetapi tidak boleh menyihir orang yang tidak ada di tempat
itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan.
Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti
orang yang baru pulang dari perjalanan.
Dan ketika datang rombongan yang
pertama kali dari perjalanan menuju Makkah, orang-orang musyrik pun bertanya,
"Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka
menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan
terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu
kembali ... ".
Akhirnya, sebahagian mereka pun beriman
sedangkan sebahagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh kerana itu, Allah
menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan.
Ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling
seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka
mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan
benar-benar telah tetap .... (Sampai akhir surat Al-Qamar). Ini adalah kisah
nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar
Dan setelah selesai Prof. Dr.
Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdirilah seorang muslim warga
Inggeris dan memperkenalkan diri seraya berkata: "Aku Daud Musa Pitkhok,
ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggeris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan? "
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:
"Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata:
"Aku pernah meneliti
agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim
menunjukiku terjemahan makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun
berterima kasih kepadanya, dan aku pun membawa terjemahan itu pulang ke rumah.
Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Quran itu di rumah, maka surat yang
pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya:
"Telah dekat datangnya saat itu
dan telah terbelah bulan [1434]. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin)
melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini
adalah) sihir yang terus menerus". Dan mereka mendustakan (Nabi) dan
mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya
[1435]. "(Surah Al-Qamar: 1-3)
[1434] Yang dimaksud dengan saat di
sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan
"terbelahnya bulan", ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW.
[1435] Maksudnya, bahawa segala
urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang telah ditetapkan terjadinya,
seperti: urusan Rasulullah dalam meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada
akhirnya yaitu kemenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. sedang urusan
orang yang mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, iaitu kekalahan di
dunia dan siksaan di akhirat.
Maka aku pun bergumam: "Apakah
kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan boleh terbelah kemudian bersatu
kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang boleh melakukan hal itu???
"
Maka, aku pun menghentikan dari
membaca ayat-ayat selanjutnya, dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan
sehari-hari. Akan tetapi Allah-lah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan
hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Maka aku pun suatu hari duduk di
depan televisyen Inggeris. Saat itu ada sebuah diskusi hangat antara presenter
seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa Amerika Syarikat. Ketiga pakar
angkasa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka
melakukan perjalanan ke angkasa lepas.
Daripada itu, di antara perbincangan
hangat tersebut adalah tentang turunnya angkasawan menjejakkan kakiknya di
bulan, dimana perjalanan angkasa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana
tidak kurang dari 100 juta dollar.
Mendengar hal itu, presenter
terperangah kaget dan berkata: "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu
besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?"
Mereka pun menjawab: "Tidak!
Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi
kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun
telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih
dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan
dana itu kepada siapapun. "
Maka presenter itu pun bertanya:
"Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal
taruhannya?"
Mereka menjawab: "Ternyata
bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu
kembali!"
Presenter pun bertanya:
"Bagaimana kamu boleh yakin akan hal itu?"
Mereka menjawab: "Kami
mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah dan terpotong di
permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka, kami pun meminta para pakar
geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin
telah terjadi, kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu
kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb
Al-Islamy Inggeris mengatakan:
"Maka aku pun turun dari kerusi
dan berkata," Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri
Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar
telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta
dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Subhanallah.
"
Agama Islam ini tidak mungkin salah
(aku pun bergumam): "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan
aku baca surat Al-Qamar sambil mencucurkan air mata, saat itulah awal aku
menerima dan masuk Islam, saat terindah dalam hidupku sekaligus saat paling
penting "
Sejarah
Hidup Muhammad Saw: Umar tak Percaya Nabi Wafat
Wafatnya
Rasulullah SAW sangat mengejutkan kaum Muslimin yang sedang berada di dalam
masjid. Sebab, pagi harinya mereka melihat Nabi SAW menunjukkan tanda-tanda
kesembuhan.
Setelah
mengetahui hal itu, Umar segera ke tempat disemayamkannya jenazah Rasulullah.
Ia tidak percaya bahawa Rasulullah sudah wafat. Ketika dia datang, dibukanya
tutup wajah beliau. Ternyata beliau sudah tidak bergerak lagi.
Umar
menduga bahawa Nabi sedang pengsan, tentu akan siuman lagi. Mughirah meyakinkan
Umar atas kenyataan yang pahit ini, namun Umar tetap berkeyakinan bahawa
Rasulullah tidak wafat. Oleh kerana itu Mughirah degil dan berkata kepada Umar,
"Engkau dusta!"
Kemudian
Umar keluar ke masjid sambil berteriak, "Ada orang dari kaum munafik yang
mengira bahawa Rasulullah SAW telah meninggal dunia. Tetapi demi Allah,
sebenarnya dia tidak meninggal, melainkan ia pergi kepada Tuhan, seperti Musa
bin Imran. Ia telah menghilang dari tengah-tengah masyarakatnya selama 40 hari,
kemudian kembali lagi ke tengah mereka setelah dikatakan dia sudah mati.
Sungguh, Rasulullah pasti akan kembali seperti Musa juga. Orang yang menduga
bahawa dia telah meninggal, tangan dan kakinya harus dipotong! "
Teriakan
Umar yang kencang dan berulang-ulang ini didengar oleh kaum Muslimin di masjid.
Mereka pun kebingungan. Mereka kemudian mengerumuni Umar, mempercayai
pendapatnya, bahawa Rasulullah tidak meninggal.
Tiba-tiba
Abu Bakar Ash-Shiddiq datang. Ketika dilihatnya kaum Muslimin dalam keadaan
demikian, dan Umar sedang berpidato, ia tidak berhenti lama-lama di tempat itu
melainkan terus ke rumah Aisyah tanpa menoleh lagi.
Ketika
masuk ke rumah anak perempuannya, dilihatnya Nabi di salah satu bahagian dalam
rumah itu sudah diselubungi burd hibara (kain buatan Yaman). Abu Bakar
menyingkap selubung itu dari wajah Nabi dan menciumnya sambil berkata,
"Alangkah indahnya di waktu engkau hidup, alangkah indahnya pula di waktu
engkau mati. Demi ibu-bapaku, maut yang sudah ditentukan Allah kepadamu
sekarang sudah sampai kau rasakan. Sesudah itu takkan ada lagi maut menimpa
kamu. "
Sesudah
itu, Abu Bakar keluar. Ternyata Umar masih bercakap dan meyakinkan orang-orang
bahawa Muhammad SAW tidak meninggal. Orang banyak memberikan jalan kepada Abu
Bakar. "Sabar, sabarlah Umar!" kata Abu Bakar, setelah ia berada di
dekat Umar. "Dengar!"
Tetapi
Umar tidak mau diam dan juga tidak mahu mendengar. Ia terus saja bicara. Abu
Bakar menghampiri orang-orang itu seraya memberi isyarat, bahawa dia akan
bercakap dengan mereka. Setelah mengucapkan puji syukur kepada Allah Abu Bakar
berkata, "Saudara-saudara, sesiapa mahu menyembah Muhammad, maka Muhammad
sudah meninggal. Tetapi barangsiapa mahu menyembah Allah, maka Allah selalu
hidup dan tak pernah mati."
Kemudian
Abu Bakar membacakan firman Allah, "Muhammad itu tidak lain hanyalah
seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah
Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa
yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada
Allah sedikit pun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur. " (QS. Ali Imran: 144).
Setelah
didengarnya Abu Bakar membacakan ayat itu, Umar jatuh tersungkur ke tanah.
Kedua kakinya sudah tak dapat menahan lagi, setelah ia yakin bahawa Rasulullah
memang sudah meninggal dunia. Adapun orang banyak-yang sebelumnya sudah
terpengaruh oleh pendapat Umar-begitu mendengar bunyi ayat yang dibacakan Abu
Bakar, langsung sedar. Seolah-oleh mereka tidak pernah mengetahui bahawa ayat
ini pernah turun. Dengan demikian segala perasaan yang masih ragu-ragu bahawa
Rasulullah SAW sudah berpulang ke rahmat Allah, boleh dihilangkan.
Sumber
Sejarah Hidup Muhammad oleh Muhammad Husain Haekal
Minggu,
4 Rabi'ul Awwal 11 H (Seminggu sebelum wafat)
Rasulullah
baru saja kembali dari ziarah maqam para sahabat (baqi '), ketika Jibril
menemui Beliau dan mengajukan dua pilihan. Apakah Rasulullah menginginkan dunia
dan segala isi kandungannya, atau bertemu Allah SWT? Dan Rasulullah Saw memilih
pilihan kedua.
Setibanya
di rumah, Aisyah ra. menyambut Rasulullah seraya berkata: "Wahai Rasul,
kepalaku pusing". Rasulullah-pun tersenyum, "Demi Allah wahai
isteriku, kepalaku juga pusing sekali". Lalu Rasulullah bertanya kepada
Aisyah sambil bersendagurau, "Apa yang menjadi beban fikiran, bila engkau
meninggal duluan sebelum aku?"
Sambil
bersenda mesra Aisyah menjawab, "Demi Allah, jika demikian wahai
Rasulullah, Engkau tinggal kembali ke isteri-isterimu yang lain".
Rasulullah tersenyum mendengar jawapan Aisyah, dan Beliau tidur pada malam itu
dalam keadaan sakit. Inilah permulaan sakit Rasulullah yang menyebabkan
wafatnya beliau.
Rabu,
7 Rabi'ul Awwal 11 H (Lima hari sebelum wafat)
Seperti
biasa Rasulullah mengunjungi isteri-isterinya secara bergilir. Dan setibanya di
rumah Maimunah ra, sakit Beliau tiba-tiba bertambah parah. Lalu Rasulullah
memanggil isteri-isterinya untuk berkumpul, lalu meminta izin agar boleh
dirawat di rumah Aisyah ra. Keadaan Rasulullah semakin parah, beliau terpaksa
dipapah oleh Fadhil bin 'Abbas dan Ali bin Abi Talib menuju ke rumah Aisyah,
sedang kedua kaki Beliau sudah tidak boleh menapak tanah.
Khamis,
8 Rabi'ul Awwal 11 H (Empat hari sebelum wafat)
Rasulullah
meminta dibawakan untuknya tujuh bejana berisi air dari tujuh telaga yang
berbeza. Dalam posisi duduk, Rasulullah dimandikan dengan air tersebut. Kerana
merasa pusingnya agak berkurang, Rasulullah keluar dan berkhutbah di hadapan
umatnya. Dan pada hari itu juga, Rasulullah masih sempat solat maghrib
berjamaah bersama para sahabat.
Itu
merupakan khutbah terakhir Rasulullah, dan solat terakhir beliau bersama para
sahabat dan pengikutnya.
Minggu,
11 Rabi'ul Awwal 11 H (Satu hari menjelang wafat)
Rasulullah
membebaskan semua hamba sahayanya, dan menghebahkan seluruh peralatan perangnya
kepada kaum muslimin. Tidak ada yang tersisa dari harta Beliau kecuali
disedekahkan semuanya.
Isnin
pagi, 12 Rabi'ul Awwal 11 H (Hari wafatnya Rasulullah)
Ketika
kaum muslimin sedang menunaikan solat subuh berjemaah, dan Abu Bakar ra
bertindak sebagai imam. Rasulullah membuka pintu rumahnya yang bersebelahan
dengan jamaah solat. Rasulullah tersenyum melihat para sahabatnya mendirikan
solat. Beliau teringat perjuangan menyebarkan Islam yang telah beliau tempuh
bersama para sahabatnya itu selama 23 tahun.
Abu
Bakar dan sebahagian jamaah sedar kalau Rasulullah sedang memperhatikan mereka
di depan pintu rumahnya. Nyaris saja Abu Bakar melangkah mundur sebagai isyarat
agar Rasulullah mengimami mereka, namun Rasulullah berkata, "Teruskan
solat kalian .." Rasulullah tersenyum dan menutup kembali pintu rumahnya.
Itu
adalah kali terakhir para sahabat melihat Rasulullah sebelum beliau wafat. Dan
juga kali terakhir Rasulullah melihat para sahabat, dan saat itu mereka dalam
keadaan sedang solat.
Isnin,
waktu dhuha, 12 Rabi'ul Awwal 11 H (Hari wafatnya Rasulullah)
Fatimah
ra., Puteri Rasulullah saw mendatangi beliau, dan duduk di sebelah kanan
Rasulullah. "Selamat datang wahai puteriku" Sapa Rasulullah. Lalu
beliau membisikkan sesuatu kepada Fatimah, seketika Fatimah menangis.
Rasulullah membisikkan untuk kedua kalinya, dan seketika itu pula Fatimah
tertawa.
"Apa
yang dikatakan Rasulullah saw kepada kamu?" Tanya Aisyah ra.
"Pertama,
Rasulullah membisikkan kepadaku; 'Bahawa Malaikat Jibril biasanya menemuinya
sekali dalam setahun untuk membacakan ayat-ayat Al-Qur'an. Namun, tahun ini
Jibril dua kali menemuinya. Ini mungkin petanda ajalnya sudah dekat '. Makanya
aku menangis ". Jawab Fatimah Ra.
Lalu
Fatimah melanjutkan, "Yang kedua, Rasulullah menanyakan, 'Apa kamu bersedia
menjadi yang pertama dari keluargaku yang akan melanjutkan perjuanganku? Atau
bersediakah engkau menjadi 'Ibu bagi orang-orang yang beriman'
(ummahatulmukminin)? '. Dan aku tertawa haru mendengar soalan itu ",
tuntas Fatimah ra.
Ini
adalah dialog terakhir antara Rasulullah dengan putri tercintanya Fatimah Ra.
Isnin,
saat-saat wafatnya Rasulullah, 12 Rabi'ul Awwal 11 H
Di
saat-saat terakhir, datang Abdurrahman bin Abu Bakar (Abang dari Aisyah ra) dan
ia membawa siwak (kayu yang biasa digunakan untuk membersihkan gigi). Aisyah
melihat Rasulullah memperhatikan siwak tersebut, dan lewat isyarat isterinya
tahu Beliau seperti ingin bersiwak ketika itu. Lalu Rasulullah duduk bersandar
di pangkuan Abdul Rahman. Aisyah ra. langsung tanggap dan meminta siwak dari
Abdurrahman agar diberikan kepada Rasulullah, dan bersiwak adalah pekerjaan
Rasulullah yang terakhir sebelum menemui ajal.
Setelah
selesai bersugi, Rasulullah memandang ke atas, dan bibir beliau berkomat-kamit
pelan hingga Aisyah ra mendekatkan wajahnya dan mendengar Rasulullah berdo'a;
مع الذين أنعمت
عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين, أللهم
اغفرلي وارحمني والحقني بالرفيق الأعلى
.. أللهم الرفيق الأعلى
.. أللهم الرفيق الأعلى
.. أللهم الرفيق الأعلى
..
Ertinya:
"Sebagaimana
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari golongan para Nabi, orang-orang
yang jujur, para syuhada dan para shalihin. Wahai Allah, ampunilah dosaku,
sayangilah aku, dan pertemukan aku dengan-Mu (Kekasihku Yang Maha Tinggi).
Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha
Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi ..
Setelah
membaca kalimat di atas, Rasulullah membasuh wajahnya dengan air yang terdapat
di sisi beliau, dan kembali melafadhkan;
إن للموت لسكرات
.. أللهم الرفيق الأعلى
.. أللهم الرفيق الأعلى
.. أللهم الرفيق الأعلى
..
Ertinya:
"Sesungguhnya
kematian itu akan menghadapi 'sakaratulmaut', Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha
Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku
Yang Maha Tinggi .. "
Pada
saat malaikat ingin mencabut nyawa Baginda, Baginda masih memikirkan
umat-umatnya. Ummati! Ummati! Sampai begitu sekali sayang Rasulullah pada kita.
Lalu
Rasululllah-pun menghembuskan nafas terakhirnya ..
Anas
bin Malik mengisahkan, "Tiada hari yang paling indah dan cerah selain hari
kedatangan Rasulullah saw. ke Madinah. Dan tiada hari yang lebih mendung dan
muram daripada hari ketika Rasulullah saw. wafat di Madinah ".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.