Monday, May 4, 2015

LAA ILAA HA ILALLAH

  

 1.    Rasulullah saw. bersabda, “Bahwa Allah Swt. telah berfirman, “Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang dengannya. Dan tidak ada sesuatupun yang lebih mendekatkan diri seorang hamba kepada-Ku kecuali dengan apa yang telah Aku wajibkan (fardhu) kepadanya, yakni dengan menunaikan kewajiban-kewajibannya. Maka seseorang akan lebih mendekatkan dirinya kepada-Ku. Dan seorang hamba yang terus menerus mendekati-Ku dengan melakukan ibadah-ibadah nafil (sunnah), sehingga Aku akan menjadikannya sebagai kekasih-Ku. Kemudian Aku akan menjadi telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, Aku akan menjadi matanya yang ia gunakan untuk melihat, Aku akan menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memegang, dan Aku akan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia berdoa dan meminta sesuatu kepada-Ku maka Aku akan mengabulkan permintaannya. Dan jika ia meminta perlindungan kepada-Ku dari sesuatu maka Aku akan melindunginya. Dan Aku tidak bimbang terhadap sesuatu yang Aku lakukan seperti kebimbangan Ku terhadap jiwa hamba Ku yang beriman yang mana ia tidak senang mati sedang Aku tidak senang berbuat buruk terhadapnya.”  (HR. Bukhari).

*  2.    Allah Swt. berfirman dalam sebuah hadits Qudsi, “Aku bersumpah demi Kemuliaan-Ku, Keagungan-Ku, Ketinggian-Ku, Kebesaran-Ku, dan kedudukan-Ku yang Tinggi, apabila seorang hamba-Ku mendahulukan Keridhaan-Ku dari pada nafsunya sendiri, maka Aku akan menjadikan kematian berada di depan matanya (sehingga ia tidak pernah lalai dengan kematian itu) dan Aku akan menjadikan langit dan bumi untuk menjamin rezekinya dan Aku akan berada di belakang semua urusan perdagangannya apabila ia berurusan dengan setiap pedagang (sehingga memperoleh keuntungan dari perdagangannya).

” 3.    Dari Abu Hurairah ra. dia berkata Rasulullah saw. bersabda Allah Swt. berfirman, “Aku tergantung kepada sangkaan hamba Ku kepada Ku dan Aku bersamanya apabila ia mengingati Ku. Jika dia mengingatiku di dalam hatinya maka aku mengingatnya di dalam hati Ku, dan jika dia mengingati Ku di dalam majelis maka Aku mengingatinya di dalam majelis yang lebih baik yaitu majelisnya para malaikat. Jika ia mendekati Ku sejengkal maka aku akan mendekatinya sehasta jika ia mendekati Ku sehasta Aku akan mendekatinya sedepa jika ia mendekati Ku berjalan maka aku akan mendekatinya dengan berlari.”  (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Baihaqi).

* 4.    Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah membagi kebaikan diantara kamu dengan cara yang sama sebagaimana ia membagi rezeki kepada kamu, sesungguhnya Dia memberikan kepada orang-orang yang di cintai-Nya dan orang yang tidak di cintai-Nya. Tetapi sesungguhnya Dia memberi agama kepada orang yang dicintai-Nya saja. Oleh karena itu, barangsiapa telah diberi agama, maka Dia telah menjadikannya sebagai kekasih-Nya. Barangsiapa yang mencari kekayaan yang haram dan membelanjakannya, maka tidak ada keberkahan di dalamnya. Apabila dia bersedekah dengan harta tersebut, maka tidak akan di terima. Dan apabila ia meninggalkannya sebagai warisan kepada ahli warisnya, harta itu akan menyebabkannya memasuki Neraka. Sesungguhnya Allah tidak menghapuskan kemaksiatan dengan kemaksiatan. Dia hanya mengapuskan kemaksiatan dengan kesalihan.”  (HR. Baihaqi). 

5.    Dari Abi Al’Abbas’ Abdillah bin ‘Abbas ra. telah berkata dia, “Saya pernah berada di belakang Nabi saw. pada suatu hari, beliau bersabda, “Hai anak! Sesungguhnya Aku akan mengajar engkau beberapa kalimat, “Jagalah segala kewajiban dari Allah Niscaya Allah akan menjaga engkau. Jagalah dirimu dari larangan Allah Niscaya engkau akan mendapatkan-Nya dihadapanmu. Jika engkau minta, maka mintalah kepada Allah. Jika engkau minta tolong (punya hajat), mintalah tolong kepada Allah. Ketahuilah, seandainya masyarakat dunia ingin memberikan manfa’at padamu dengan sesuatu, niscaya tiadalah mereka dapat melakukan hal itu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah padamu, dan jika mereka bersatu untuk mencelakakan kamu dengan sesuatu, niscaya tiadalah mereka dapat mencelakakan kamu kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah padamu. Telah diangkat kalam dan telah kering (tinta) lembaran-lembaran Itu.” (HR. Tirmidzi). Ia berkata, itu adalah Hadits Hasan Shahih. Dan dalam riwayat selain Tirmidzi, “Peliharalah selalu ingatan engkau pada Allah, niscaya engkau mendapati-Nya dihadapanmu. Hendaklah engkau mengenal Allah di waktu lapang, Allah akan mengenal engkau di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang harus tidak mengenai padamu, tidak akan mengenai engkau, dan apa yang harus mengenai engkau tidak akan menyimpang dari padamu. Dan ketahuilah sesungguhnya pertolongan itu selalu bersama kesabaran, dan sesungguhnya kesenangan ada beserta kesusahan dan kesulitan itu ada bersama dengan kemudahan.

 6.      Dari Abu Darda’ ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Tiap sesuatu memiliki hakikat. Seorang hamba tidak akan sampai pada hakikat iman sebelum ia meyakini bahwa apa yang menimpanya tidak akan bisa luput darinya, dan apa yang luput darinya tidak akan bisa menimpanya.” (HR. Ahmad, Thabrani). 

7.    Dari Abu Dzar Al-Ghoffari ra. dari Nabi saw. Sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, “wahai hamba-Ku! sesungguhnya telah Ku haramkan kepada-Ku untuk berbuat dzalim dan mengharamkan pula kepada kalian perbuatan itu. maka janganlah kamu saling menzhalimi. Hai hamba-Ku! Kamu semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk, maka hendaklah kamu minta petunjuk pada-Ku, pasti Aku akan memberi petunjuk. Hai hamba-Ku! Kamu semuanya lapar, kecuali yang telah Aku beri makan, maka hendaklah kamu minta makan pada-Ku, pasti Aku memberi makan padamu. Hai hamba-Ku! Kamu semua telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian, maka hendaklah kamu minta pakaian pada-Ku, pasti Aku memberi pakaian padamu. Hai hamba-Ku! Sesungguhnya kamu melakukan kesalahan di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya keculi syirik, maka mintalah ampun pada-Ku! Pasti Aku mengampuni kamu. Hai hamba-Ku! Sesungguhnya kamu tidak dapat membinasakan Aku, dan kamu tak akan dapat memberikan manfaat pada Ku. Hai hamba-Ku! Kalau orang yang terdahulu dan orang yang terakhir dari padamu, dan manusia dan jin semuanya, mereka itu berhati taqwa seperti setaqwa-taqwanya seseorang di antaramu, itu tidak akan menambah akan kerajaan-Ku sedikitpun juga. Hai hamba-Ku! Jika yang pertama dan yang terakhir daripada mu, manusia dan jin seluruhnya, mereka adalah berhati jahat seperti sejahat-jahatnya seseorang diantara kamu, itu tidak mengurangi kerajaan-Ku barang sedikitpun. Hai hamba-Ku! Jika orang yang terdahulu dan yang terakhir di antaramu, manusia dan jin semuanya, mereka berada di bumi yang satu, maka mereka meminta kepada-Ku, maka Aku memberikan tiap-tiap orang permintaannya, tidaklah itu mengurangi daripada yang ada pada-Ku, kecuali sebagaimana sebatang jarum apabila dimasukkan ke laut. Hai hamba-Ku! Sesungguhnya itu semua adalah amal perbuatanmu. Aku catat semuanya bagimu sekalian, kemudian Kami membalasnya. Maka barangsiapa yang mendapatkan kebaikkan, hendaklah bersyukur kepada Allah, dan barangsiapa mendapatkan selain daripada itu, maka jangan ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.” (HR. Muslim, Ibnu hibban, Hakim).*

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.